Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 Melesat 12,4 Persen

Kompas.com - 20/08/2023, 17:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 493,5 triliun untuk program perlindungan sosial (perlinsos) pada tahun anggaran 2024. Nilai tersebut meningkat 12,4 persen secara tahunan setelah terus menyusut sejak 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai anggaran perlinsos pada tahun depan hampir mendekati alokasi anggaran pada saat pandemi Covid-19 muncul atau tahun 2020. Pada tahun tersebut anggaran perlinsos melonjak 61,5 persen secara tahunan enjadi Rp 498 triliun.

"Kalau tahun 2020 memang rakyat tidak bisa kemana-mana dan oleh karena itu perlinsos dinaikan dari Rp 398 triliun ke Rp 498 triliun yaitu 2019-2020," ujar dia, dalam konferensi pers RAPBN 2024 dan Nota Keuangan, dikutip Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Jokowi: Anggaran Perlindungan Sosial Capai Rp 3.212 Triliun sejak 2015

Secara rinci, anggaran perlinsos akan digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako sebesar Rp 81,2 triliun (meningkat Rp 7,4 triliun) dan Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP), hingga bantuan iurang pekerja sebesar Rp 82,3 triliun (meningkat Rp 10,3 triliun).

Kemudian, anggaran perlinsos juga akan digunakan untuk subsidi non energi yang mencapai Rp 114,3 triliun (meningkat Rp 36,1 triliun) serta subsidi energi yang terdiri dari subsidi listrik, BBM, dan elpiji sebesar Rp 185,9 triliun.

Meskipun anggaran perlinsos meningkat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, pemerintah belum menyiapkan program bantuan sosial (bansos) baru untuk tahun depan. Program-program bansos yang akan dijalankan pada tahun depan masih berkelanjutan dengan program tahun ini.

"Bansosnya sekarang belum ada yang baru, semuanya yang sedang berjalan sekarang," katanya.

Baca juga: Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

 


Adapun alasan kenaikan anggaran perlinsos menurut Airlangga ialah untuk membantu pemerintah menekan angka kemiskinan dan merealisasikan target pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Kemiskinan itu sesuai rencana progeam pemerintah, tahun depan program terakhir Jokowi Ma'ruf, makanya program near zero ini perlu terus dipacu," tuturnya.

Baca juga: Anggaran Perlinsos Turun 4,7 Persen, Ekonom: Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Halaman:


Terkini Lainnya

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com