Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Bank dan Ritel Turun, Wall Street Ditutup Bervariasi

Kompas.com - 23/08/2023, 07:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (22/8/2023). Pergerakan Wall Street dibayangi oleh kekhawatiran atas kenaikan imbal hasil treasury menjelang pidato penting Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini, serta penurunan saham perbankan dan ritel.

S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 4.387,55, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 174,86 poin, atau 0,5 persen menjadi 34.288,83. Di sisi lain, Nasdaq naik tipis 0,06 persen dan ditutup pada level 13.505,87.

Saham Nvidia ditutup melemah 2,9 persen, menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada hari Rabu. Beberapa saham bank regional dan bank besar jatuh setelah S&P Global memangkas peringkat kredit dan merevisi prospek beberapa bank AS pada hari Senin.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Seperti Warisan

Alasan pemangkasan tersebut adalah kondisi operasional yang sulit. Sektor keuangan di S&P 500 mengalami penurunan 0,9 persen, dan menjadikan sektor perbankan di S&P 500 berkinerja buruk. KeyCorp dan Comerica masing-masing ambles 4,1 persen. Harga saham Bank besar seperti JPMorgan Chase juga turun 2,1 persen.

Dick’s Sporting Goods and Macy’s juga turun masing-masing sebesar 24 persen dan 14 persen, karena perkiraan setahun penuh yang hati-hati, juga menyebabkan SPDR S&P Retail ETF lebih rendah. Sementara itu, anggota indeks Dow Nike turun lebih dari 1 persen, sekaligus membukukan kerugian sembilan hari berturut-turut.

Wall Street telah fokus pada pasar obligasi setelah patokan imbal hasil Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2007 minggu ini. Imbal hasil Treasury 10 tahun sedikit menurun pada hari Selasa menjadi 4,33 persen.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Tak Berdampak Apa-apa

“Saya pikir pasar saat ini agak goyah karena imbal hasil 10 tahun berada di sekitar level tertinggi Oktober,” kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial mengutip CNBC.

“Kami sedang mengamati pelarian resmi pada 10 tahun, dan saya pikir jika kita mulai bergerak lebih tinggi, itu merupakan tanda peringatan untuk kemunduran yang mungkin sedikit lebih dalam di pasar ekuitas,” tambahnya.

Turnquist menambahkan, saat ini pasar sedang berada pada fase bullish, di mana sektor industri bisa menjadi pilihan tepat berinvestasi.

Baca juga: Saham Teknologi di Wall Street Bangkit, Nasdaq Hentikan Penurunan 4 Hari Beruntun

Victoria Fernandez dari Crossmark Global Investments juga memperkirakan penurunan pasar yang berkelanjutan, yang akan dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil dan konsumen yang lebih berhati-hati.

"Saya pikir kita akan melihat imbal hasil yang lebih tinggi sedikit," kata Fernandez.

“Sekarang kita sedang membahas laporan pendapatan, ekonomi makro yang akan mendorong banyak hal dalam volatilitas pasar. Kondisi makro benar-benar merupakan pedang bermata dua, dimana kondisi keuangan sedang tidak baik,” tambahnya.

Pada akhir pekan ini, investor menantikan pidato ketua The Fed Jerome Powell di simposium ekonomi tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming.

Baca juga: Berapa Sisa Kepemilikan Saham Bos BCA Usai Hibah Rp 74 Miliar ke Anaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com