Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Poin yang Dibahas dalam Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN di Jakarta

Kompas.com - 25/08/2023, 19:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN menyepakati sejumlah hal dalam gelaran The 10th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM), yang dilaksanakan pada Jumat (25/8/2023) hari ini, di Hotel Mulia, Jakarta.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, secara garis besar pertemuan tersebut membahas tiga objektif utama, yakni pemulihan ekonomi, perkembangan ekonomi digital, dan keberlanjutan.

"Momen pelaksanaan pertemuan ini sangat-sangat penting," kata dia, dalam konferensi pers, Jumat.

Untuk merespons bahasan tersebut, menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN menyepakati sejumlah poin. Pertama, memanfaatkan bauran kebijakan antara menteri keuangan dan gubernur bank sentral masing-masing negara.

Baca juga: Antisipasi Ketidakpastian Global, Sri Mulyani: Negara ASEAN Harus Berdiri Bersama dan Memperkuat Ikatan

Pemanfaatan bauran kebijakan diperlukan untuk merespons kondisi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi oleh tingginya tingkat suku bunga acuan bank sentral negara maju. Lewat bauran kebijakan, negara-negara ASEAN tidak berkegantungan dengan kebijakan suku bunga, sehingga tidak mengganggu momentum pemulihan ekonomi.

"Pertemuan kita hari ini menekankan pentingnya penguatan bauran kebijakan makro ASEAN, sehingga menjaga stabilitas ekonomi masing-masing negara," ujar Sri Mulyani.

Kemudian kesepakatan selanjutnya ialah terkait dengan kerja sama digitalisasi pembayaran di antara negara-negara ASEAN. Anggota ASEAN sepakat untuk memperkuat kerja sama yang berlandaskran cetak biru atau blue print konektivitas sistem pembayaran kawasan, seperti regional payment connectivity (RPC) hingga local currency transaction.

Lalu, negara anggota sepakat untuk memperkuat kolaborasi untuk pembiayaan ketahanan di berbagai sektor seperti ketahanan pangan, perbaikan sistem kesehatan, UMKM, serta infrastruktur dan transisi energi ke energi hijau. Kesepakatan ini sesuai dengan fokus keberlanjutan yang dibahas.

Baca juga: RI, Malaysia, dan Thailand Kompak Berupaya Singkirkan Dollar AS

Untuk infrastruktur, negara ASEAN sepakat memperkuat pembiayaan infrastruktur dengan merubah arah ASEAN Infrastructure Fund menjadi ASEAN Green Fund. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pendanaan sekaligus mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

Lalu untuk mengakomodir persoalan perubahan iklim, rapat itu juga sepakat untuk memperluas pemanfaatan ASEAN Taksonomi untuk mendongkrak pembiayaan terkait transisi energi di negara-negara kawasan. Rencananya, ASEAN akan menghubungkan taksonomi tersebut dengan Taksonomi Uni Eropa.

"Taksonomi menjadi instrumen dasar untuk menarik sektor swasta investasi dan mendukung transisi di kawasan. Namun, kami menggarisbawahi pentingnya kesesuaian taksonomi ASEAN dengan taksonomi internasional lainnya," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Vietnam Ikut Gabung, Konektivitas Pembayaran ASEAN Kini Diimplementasikan di 6 Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com