Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Indonesia Belum Masuk BRICS?

Kompas.com - 25/08/2023, 20:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia belum berencana untuk masuk ke dalam kelompok BRICS.

BRICS adalah perkumpulan negara-negara berkembang utama di dunia. Saat ini anggota BRICS adalah Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia belum akan masuk menjadi anggota baru BRICS. Padahal, Jokowi telah hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (b24/8/2023).

Adapun, negara yang ingin masuk ke dalam BRICS harus menyampaikan surat expression of interest atau pernyataan minat. Sementara itu, menurutnya, hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat yang dimaksud.

Baca juga: Mengenal BRICS, Kelompok Negara yang Disebut-sebut Tandingan G7

"Sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Jumat (25/8/2023).

Jokowi menambahkan, Indonesia masih mengkaji lebih lanjut soal kemungkinan bergabung jadi anggota BRICS.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga akan mengalkulasi mengenai berbagai hal terkait keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Dari sebab itu, Jokowi menekankan, Indonesia tidak ingin terburu-buru mengajukan diri menjadi bagian dari BRICS.

Baca juga: BRICS Bakal Tambah 6 Anggota Baru Tahun Depan, Simak Daftarnya

Namun, Jokowi mengatakan, saat ini hubungan Indonesia dengan lima negara anggota BRICS terjalin dengan sangat baik.

"Hubungan kita dengan lima negara anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi," ujarnya.

Sebagai informasi, organisasi ini disebut-sebut tandingan dari blok negara-negara ekonomi maju G7 yang beranggotakan Amerika Serikat, Prancis, Italia, Inggris, Jepang, Kanada, dan Jerman.

Banyak negara disebut berminat untuk masuk ke dalam BRICS. Sekurang-kurangnya terdapat 23 negara yang telah resmi mengajukan permohonan keanggotaan BRICS.

Sementara, tahun depan BRICS akan memiliki enam anggota baru yakni Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Saat ini, negara-negara BRICS menyumbang hampir 42 persen dari total populasi global, 25 persen dari total ekonomi global, dan 20 persen dari total perdagangan global.

Pada 2022, gabungan dari kelima negara anggota BRICS memiliki lebih dari 14 persen hak suara (voting power) di Bank Dunia serta lebih dari 14 persen dari total saham di Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca juga: Tantangan dan Peluang Indonesia Lakukan Dedolarisasi dan Gabung BRICS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com