Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih "Bearish", Mampukah IHSG Menguat Hari Ini?

Kompas.com - 28/08/2023, 08:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Senin (28/8/2023). Pada perdagangan Jumat (25/8/2023), IHSG berakhir turun tipis 3,9 poin (0,06 persen) menjadi 6.895,44.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi oleh hasil pidato Ketua The Fed Jerome Powel akhir pekan lalu.

Dia bilang, The Fed akan menilai seberapa bagus kemajuan yang sudah terjadi hingga saat ini, dan memutuskan apakah akan melakukan pengetatan lebih lanjut atau hanya mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini.

Baca juga: IHSG Sepekan Naik 0,52 Persen, Kapitalisasi Pasar Melonjak jadi Rp 10.164 Triliun

“Obligasi akan bergerak terbatas, dan IHSG mungkin akan cukup semringah pekan ini. “Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.866 – 6.936,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Maximilianus mengatakan, sejauh ini The Fed masih memberikan statement yang condong terhadap kenaikkan tingkat suku bunga, meskipun semuanya masih bergantung terhadap data yang masuk. Di sisi lain, The Fed dinilai akan terus memainkan kebijakan restriktif yang akan memberikan tekanan agar inflasi AS mengalami penurunan hingga 2 persen sesuai dengan target.

Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan periode pertumbuhan ekonomi yang berada dibawah tren serta kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah. Kebijakan moneter yang lebih ketat dapat memperketat situasi dan kondisi keuangan, sehingga mendorong ekspektasi pertumbuhan berada dibawah tren.

Senada, analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, meskipun pasar masih dalam kondisi bearish atau tren melemah. Level support IHSG berada di 6855, 6.823 dan 6.794, sementara level resistennya di 6.970, 7.005 dan 7.058.

“IHSG membentuk candle doji pada hari Jumat dan masih di atas support terdekat 6.855 yang mengindikasikan peluang untuk rebound hari ini untuk menguji resisten 6.930. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan.

Bagaimana dengan saham-saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini? Simak rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas ini:

1. Pilarmas Investindo
INDF last price 7.125, support 7.000, resistance 7.225, target 7.200
KRAS last price 216, support 206, resistance 228, target 228
BBRI last price 5.600, support 5.450, resistance 5.750, target 5.750

2. WH Project
TSPC rekomendasi buy, support 1.760, resistance 1.870; 1.930.
TLKM rekomendasi hold, support 3.600, resistance 3.750.
BBNI rekomendasi buy, support 8.950, resistance 9.250.

3. BinaArtha Sekuritas
ADRO rekomendasi buy on weakness, support 2.500, resistance 2.700 - 3.130, target 2.840
BBCA rekomendasi buy on weakness, support 8.800, resistance 9.475 - 10.250, target 9.475
BBNI rekomendasi buy, support 8.850, resistance 9.300 - 9.500, target 9.300

Baca juga: IHSG Akhiri Pekan Turun Tipis, Rupiah Melemah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com