Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Perawat di Pelosok Seruyan, Terabas Hutan dan Sungai demi Hampiri Pasien

Kompas.com - 28/08/2023, 14:38 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

Ketika menjalani opname di RSUD Melawi di Kalimantan Barat (Kalbar) pada Juni lalu, Bonot juga sama sekali tak diminta untuk membayar pengobatan. Dalam pemeriksaan medis kala itu, dia didiagnosis mengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Tak ketinggalan, Bonot juga bersyukur dengan kehadiran perawat Mustaan yang selama ini siap memberikan pelayanan prima kepada setiap warga hingga ke luar desa.

Kendati begitu, dia tetap berharap nantinya ada petugas medis yang bisa setiap hari berada di Pustu Tumbang Kasai untuk lebih memudahkan warga dalam mengakses layanan kesehatan.

“Sungguh beruntung ada Perawat Mustaan yang selama ini menjaga kami. Tapi, kami terkadang benar-benar merasa tak enak hati ketika membutuhkan pertolongan beliau. Sebab, di Tumbang Darap saja, pasien beliau sudah banyak," ucapnya.

Warga di Tumbang Darap, Dwiningsih Afriati (30), mengatakan kehadiran para tenaga kesehatan di Pustu membuat progam JKN yang diikuti warga menjadi lebih bermakna. Bagaimana tidak, untuk periksa ke Puskesmas Induk Tumbang Manjul, warga butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan.

“Kami beruntung di desa telah tersedia fasilitas kesehatan yang sangat mengakomodasi para peserta BPJS Kesehatan,” ungkapnya.

Baca juga: Simak, Ini Cara Pindah Faskes BPJS Lewat Aplikasi JKN

Cakupan kepesertaan tinggi

Terpisah, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sampit, Iwan Kurnia, melihat pelayanan optimal yang diberikan oleh para tenaga kesehatan di Seruyan, seperti yang ditunjukan perawat Mustaan telah ikut mendorong cakupan tinggi kepesertaan JKN di Bumi Gawi Hantantiring.

Ketika setiap pasien diperlakukan dengan hormat dan setara, dia yakin, para warga akan lebih antusias dalam mengakses program JKN yang menawarkan manfaat besar.

Tercatat, kepesertaan JKN di Seruyan sudah mencapai 99 persen lebih dari jumlah penduduk 146.626 jiwa. Atas prestasi itu, Pemkab Seruyan pada tahun ini ikut diganjar penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2023 dari BPJS Kesehatan.

Iwan menjelaskan beberapa faktor lain yang membuat cakupan kepesertaan JKN di Seruyan bisa tinggi dan patut dicontoh oleh daerah lain. Ini termasuk, inisiatif Pemkab dalam menyelenggaraan program Seruyan Sehat.

Searah dengan program itu, setiap masyarakat Seruyan yang tidak memiliki JKN dan bersedia di kelas perawatan kelas III, dapat langsung didaftarkan menjadi peserta JKN melalui Dinkes.

“Di Seruyan juga telah terwujud kolaborasi apik lintas sektoral dalam optimalisasi kepesertaan JKN melalui percepatan pemenuhan kuota PBI JK, dengan melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosail (DTKS) di seluruh desa,” jelas dia.

Iwan memastikan selama ini BPJS Kesehatan juga tak gentar dalam melakukan sosialisasi program JKN kepada warga Seruyan di tengah-tengah tantangan geografis.

Menurut dia, di Seruyan, memang masih ada banyak desa yang sulit dijangkau akses transportasi. Beberapa di antaranya bahkan belum tersedia pula jaringan komunikasi data.

“Kami tetap mencoba mendatangi puskesmas-puskemas. Kami rutin melakukan pemberian informasi program JKN secara langsung kepada kepala desa, perangkat desa, ketua RT/RW yang selanjutnya diharapkan dapat disampaikan kepada warga,” terang Iwan.

Saat disingung terkait persoalan beberapa Pustu di Seruyan Hulu tak tersedia tenaga kesehatan, dia berkomitmen akan berkoordinasi dengan Pemkab Seruyan untuk menemukan solusinya.

Baca juga: Libur Lebaran, Peserta JKN Tetap Bisa Akes Pelayanan BPJS Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com