BRI Bakal Lakukan Aksi Korporasi, Lepas Saham BSI?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan aksi korporasi dalam waktu dekat.

Hal ini karena jadwal pemaparan kinerja semester I-2023 BRI menjadi yang paling akhir dibandingkan bank besar lainnya.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan, pelaporan kinerja keuangan kuartal II-2023 BRI jadi yang paling akhir lantaran adanya penelaahan terbatas (limited review) dari kantor akuntan publik.

Adapun batas pelaporan kinerja keuangan setelah adanya penelaahan terbatas adalah 2 bulan usai waktu tutup buku.

"Hal ini tentunya terkait beberapa aksi korporasi yang nanti kami akan lakukan," kata dia dalam paparan kinerja semester I-2023, Rabu (30/8/2023)

Baca juga: BRI Cetak Laba Rp 29,56 Triliun pada Semester I-2023

Nantinya, ia menambahkan, BRI akan menginformasikan aksi korporasi tersebut melalu keterbukaan informasi di pasar modal.

Hal ini sesuai ketentuan yang berlaku terkait dengan pasar modal.

Pada semester I-2023, BRI mencatat laba bersih Rp 29,42 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 18,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Sambangi Pandaan, BRI Ajak Masyarakat Nikmati Pesta Seni hingga Edukasi Keuangan Digital di PRS

Sebagai informasi, BRI dikabarkan akan hengkang atau melakukan divestasi saham dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI. Saat ini, BRI diketahui memiliki 15,38 persen saham BSI.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya tengah mencari investor strategi untuk BSI.

Investor straegis ini akan menggantikan BNI dan BRI yang akan keluar dari jajaran pemegang saham BSI.

"Memang BRI dan BNI perlahan akan mulai keluar dari BSI, ini akan kita lihat opportunity marketnya kalau misalnya nanti BRI atau BNI sebagai pemegang saham mulai exit kira-kira siapa yang bisa menggantikan dan berapa size-nya," ujarnya saat BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).