NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik mendekati level tertinggi dalam sebulan pada akhir perdagangan Senin (4/9/2023) waktu setempat atau Selasa (5/9/2023) pagi waktu Indonesia Barat.
Kenaikan itu berkat pelemahan dollar AS dan prospek bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan melakukan jeda kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke 1.945,40 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange yang naik 0,2 persen ke 1.971,70 dollar AS per ons.
Baca juga: Awal Pekan, Simak Daftar Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg
"Harga emas berada di bawah resistensi pada level 1.951 dollar AS dalam kondisi volume perdagangan yang tipis karena hari libur AS,” kata Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer.
"Logam mulia kemungkinan akan bergantung pada penurunan imbal hasil treasury (obligasi pemerintah AS) untuk bisa mencapai level 1.950 dollar AS dan seterusnya pada pekan ini," imbuh dia.
Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
Hal ini berbeda dari obligasi yang memang memberikan imbal hasil, di mana ketika suku bunga naik maka imbal hasil pun naik dan menjadi semakin menarik bagi investor.
Sebaliknya, ketika suku bunga tidak naik atau bahkan turun maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.