Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Negara-negara Maju Gemar Punya Utang Sangat Besar?

Kompas.com - 05/09/2023, 21:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Investor juga harus mempertimbangkan stabilitas politik pemerintah suatu negara, termasuk kemungkinan terburuk yakni negara gagal bayar.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Penyebab Utang Pemerintah Tumbuh Lebih Pesat dari Aset

Dengan predikat negara maju, peringkat utang mereka biasanya berada pada level aman yakni AAA hingga AA.

Dengan peringkat utang yang lebih berkulitas dibandingkan negara berkembang pula, menyebabkan mereka bisa menerbitkan surat utang dengan bunga lebih rendah. Dengan begitu, beban bunga yang mereka tanggung tentu lebih ringan.

2. Mata uang

Investor lebih memilih investasi dalam mata uang yang mereka kenal dan percayai, seperti dollar AS dan pound sterling. Inilah sebabnya mengapa pemerintah negara-negara maju dapat sesuka hati menerbitkan obligasi dalam mata uang mereka sendiri.

Keuntungan ini tentu tak didapatkan negara-negara berkembang dalam berutang. Pemerintah negara berkembang bisa saja menerbitkan surat utang dalam dalam mata uangnya sendiri, namun hanya akan menggaet investor domestik.

Untuk menarik banyak utang dari investor luar, pemerintah negara berkembang harus berutang dengan mata uang kuat seperti dollar AS.

Baca juga: Data Terbaru: Utang Pemerintah Juni 2023 Tembus Rp 7.805 Triliun

Amerika Serikat adalah negara yang benar-benar memanfaatkan keuntungan ini. Mereka bisa mencetak dollar hingga menarik peredaran dollar di seluruh dunia melalui instrumen penerbitan surat utang, tanpa perlu khawatir mata uang dollar-nya akan terjerembab.

Sebaliknya, mata uang negara berkembang cenderung memiliki rekam jejak buruk dan mungkin tidak stabil, yang berarti akan ada jauh lebih sedikit permintaan untuk utang dalam mata uang mereka.

3. Tingkat bunga

Sebagaimana peringkat utang mempengaruhi bunga, reputasi negara juga berpengaruh pada bunga surat utang.

Negara-negara berkembang diakui sangat dirugikan dalam hal meminjam dana. Dengan jumlah pinjaman yang sama dengan negara maju, mereka harus membayar bunga lebih mahal.

Menyandang reputasi sebagai negara berkembang, mereka harus membayar suku bunga yang lebih tinggi. Konsekuensinya, mereka juga harus menerbitkan utang dalam mata uang asing yang lebih kuat untuk mengimbangi risiko agar investor mau membeli surat utangnya.

Baca juga: Dilema Utang Pemerintah

4. Rasio pajak dan PDB tinggi

Negara maju bisa berutang banyak karena mereka didukung dengan penerimaan pajak yang tinggi. Selain itu, PDB yang besar juga memiliki dampak positif pada risiko meminjam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com