Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertalite Akan Dihapus pada 2024, Luhut: Nanti Kita Lakukan

Kompas.com - 06/09/2023, 14:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak lagi dijual pada 2024.

Hal itu dilakukan agar masyarakat bisa beralih ke BBM yang ramah lingkungan agat tidak lagi terjadi polusi udara seperti yang terjadi sekarang ini.

"Nanti kita lakukan (penghapusan Pertalite). Sekarang itu lagi dihitung. Ini kan apa namanya, semuanya masalah ke polusi juga. Kita mau pakai etanol berapa persen, supaya oktannya turun, supaya tadi sulfurnya kurang," kata Luhut saat ditemui usai menghadiri CEO Forum of ASEAN Bloomberg, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Menurut dia, transportasi merupakan penyumbang terbesar polusi udara. Bahkan, dia menyebutkan, 37 persen sepeda motor tak lolos uji emisi.

Baca juga: Pertamina: Pertamax Green 92 Gantikan Pertalite Masih Usulan

Untuk itu, pemerintah berupaya membenahi dari segi kadar BBM-nya.

"Karena sampai hari ini kita lihat bahwa yang paling banyak berpengaruh terhadap udara ini dari transportasi. Hasil dari pengetesan di lapangan sekarang, 37 persen sepeda motor itu tidak lulus emisi. Jadi sekarang kita mau perbaiki dulu bahan bakarnya. Jadi itu semua kita lakukan secara terukur," ucapnya.

Sebelum Pertalite dihapus dari pasaran, pemerintah melibatkan program kemitraan Indonesia-Australia untuk perekonomian (Prospera) untuk mengkaji hal tersebut.

"Sekarang ini kita minta Prospera membuat studi detail masalah ini. Sekarang yang baru kita lakukan ini baru feeling, belum data yang lengkap. Jadi setelah studi ini selesai, dalam minggu-minggu depan kita akan targetin ini lebih bagus lagi," jelas Luhut.

Sementara itu, pemerintah pada Juli lalu baru meluncurkan Pertamax Green 92 yang direncanakan untuk pengganti BBM Pertalite.

Soal harga BBM ramah lingkungan tersebut, pemerintah memastikan tidak akan membebani masyarakat ketika Pertalite dihapus dari pasaran.

"Kita akan tetap melihat supaya rakyat itu jangan sampai terbebani. Itu kuncinya," pungkas Luhut.

Baca juga: Jokowi Sebut Belum Tahu Rencana Pertamina Hapus Pertalite

PT Pertamina (Persero) berencana untuk berhenti menjual BBM RON 90 alias Pertalite. Nantinya, Pertalite akan dihapuskan mulai 2024.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya memiliki Program Langit Biru sejak dua tahun lalu, di mana pada tahap pertama adalah menghapus keberadaan BBM RON 88 alias Premium.

"Program pertama menaikkan BBM subsidi dari RON 88 menjadi RON 90. Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92," ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Menurut Nicke, langkah ini sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana BBM yang diperbolehkan beredar nantinya minimal RON 91.

Baca juga: Gantikan Pertalite, Pertamina Usul Pertamax Green 92 Disubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com