Terus Tumbuh, Volume Dagang China-ASEAN Tembus Rp 14.792 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai transaksi perdagangan antara China dengan negara anggota ASEAN terus tumbuh. Bahkan, volume transaksi dagang antara China dan organisasi kawasan Asia Tenggara itu telah melonjak dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan, nilai transaksi dagang antara China dan ASEAN mencapai 970 miliar dollar AS pada 2022. Nilai tersebut setara sekitar Rp 14.792 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.250 per dollar AS.

"Tahun lalu, volume dagang antara China dan ASEAN mencapai 970 miliar dollar AS meningkat dua kali lipat dari volume perdagangan satu dekade lalu," ujar dia, dalam gelaran KTT ASEAN, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Mendag Ingin Dongkrak Kerja Sama Perdagangan RI dengan China

Dengan melihat angkat tersebut, Li Qiang menyebutkan, China telah menjadi mitra dagang utama ASEAN dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Bahkan, dalam rangka merayakan hubungan dengan ASEAN yang telah berlangsung selama 30 tahun, pada 2021 lalu Presiden Xi Jinping berjanji untuk membeli produk agrikultur ASEAN senilai 150 juta dollar AS hngga 2026.

Adapun hingga saat ini, Li Qiang melaporkan, China telah mengimpor produk senilai 55 miliar dollar AS dari ASEAN. Nilai ini lebih tinggi dari proyeksi awal China.

Baca juga: Indonesia Ekspor 1.000 Ton Kacang Hijau ke China

Tingginya realisasi janji penyerapan produk ASEAN itu dinilai tidak terlepas dari semakin baiknya konektivitas regional yang merupakan hasil dari kerja sama Belt and Road Initiative. Selain itu, arus logistik antara China dan ASEAN semakin membaik dengan kemajuan dari program New International Land-Sea Trade Corridor.

"Seluruh upaya tersebut membawakan kesempatan baru bagi kedua belah pihak," ucap Li Qiang.

Baca juga: Siang Ini, Luhut Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan PM China Li Qiang