Resmi Melantai di BEI, AEGS Bidik Laba Bersih Naik 65 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan suku cadang PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/9/2023). AEGS melepas sahamnya di harga Rp 100 per lembar, dan sempat naik mencapai Rp 107 per saham di awal sesi.

Selama perdagangan sesi pertama, saham AEGS bergerak cenderung fluktuatif, dan mengakhiri sesi pertama pada level Rp 94 per saham atau turun 0,001 persen (6 poin). Lewat IPO ini perusahaan membidik perolehan dana sebesar Rp 40 miliar.

“Kami bersyukur pada hari ini Perseroan telah sukses melakukan pencatatan perdana saham di Bursa. Sehingga, perubahan menjadi perusahaan go public ini merupakan milestone penting bagi kami untuk dapat terus bertumbuh, serta tidak terlepas dari upaya menciptakan good corporate governance,” kata Direktur Utama AEGS, Oey Johan Sinatra Sumawi di BEI.

Baca juga: Waskita Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya, BEI Tunggu Penjelasan

Selain melakukan IPO, perusahaan pemilik brand product AEGIS ini juga menerbitkan 100 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru Perseroan. Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru AEGS seharga Rp 90 per lembar.

Adapun penggunaan dana IPO, yakni Rp 10,31 miliar akan digunakan untuk pembelian lahan beserta bangunan pabrik, kantor dan gudang yang ada di atasnya. Sedangkan, senilai Rp 1,27 miliar akan digunakan untuk pembangunan gudang baru di atas lahan yang telah dibeli tersebut, sebesar Rp 3,66 miliar akan digunakan untuk belanja modal pabrik penunjang operasional dan sisanya untuk modal kerja AEGS.

Johan mengungkapkan, perolehan pendanaan melalui mekanisme IPO diyakini akan mendukung penguatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan AEGS pada tahun-tahun mendatang. Johan menargetkan, melalui IPO pihaknya mampu mendorong pertumbuhan laba bersih tahun ini meningkat 65 persen.

“Kami memproyeksikan kinerja keuangan pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan secara signifikan dan berlanjut pada tahuntahun berikutnya,” ujar Johan.

IPO juga diharapkan bisa mendorong penjualan AEGS tahun ini. Johan memperkirakan, penjualan tahun ini bisa akan mencapai Rp 33 miliar atau tumbuh 19,48 persen dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,65 miliar.

Sedangkan, laba bersih tahun ini diproyeksikan bisa melonjak hingga 65 persen menjadi Rp 1,37 miliar dari capaian di tahun buku 2022 senilai Rp 825,88 juta. Sementara itu, laba bersih untuk tahun buku 2024 diharapkan bisa mencapai Rp 3,05 miliar atau melesat 122,63 persen dibanding proyeksi laba bersih 2023 yang sebesar Rp 1,37 miliar.

“Proyeksi laba bersih pada tahun depan tersebut akan ditopang perolehan penjualan yang diperkirakan mencapai Rp 50 miliar atau bertumbuh 51,52 persen. Pada tahun ini, EBITDA kami bisa mencapai Rp 4,44 miliar, sedangkan untuk tahun buku 2024 diproyeksikan Rp7,13 miliar,” ungkapnya.

Johan optimistis proyeksi kinerja keuangan tersebut bisa terealisasi sesuai guidance perseroan, karena saat ini AEGS memiliki keunggulan kompetitif terkait penguasaan pasar online. Untuk mendorong penjulanan, perseroan juga mengembangkan kanal-kanal penjualan online.

Baca juga: Pertimbangkan 5 Hal Sebelum Beli Saham yang Baru IPO