”Kalau enggak ada (laporan), artinya dia enggak pernah hitung, dan jangan pilih itu,” kata Anang.
Tips ketiga adalah jangan memilih franchise yang menjual produk trendi. Sebab menurut dia, produk-produk trendi cenderung tak bertahan lama.
Baca juga: Paket Usaha Franchise Burger Bangor, Biaya Kemitraan Mulai Rp 79 Juta
"Yang paling penting adalah logis perhitungan imbal balik. Perjanjian waralaba idealnya imbal balik dapat dirasakan lima tahun. Dalam 2,5 tahun pertama, pelaku usaha akan balik modal, sedangkan 2,5 tahun berikutnya, ia mulai menikmati keuntungannya kalau lebih dari itu dan tidak logis jangan mau ambil," jelas Anang.
Sementara tips yang terakhir adalah ketika membuka usaha franchise jangan memiliki mindset atau pola pikir keuntungan harus cepat diraih.
Sebab, apabila targetnya lebih ke keuntungan yang cepat, akan ada seribu langkah yang dilakukan dengan dalil ingin cepat mendapatkan keuntungan. Bahkan cara yang bersifat non halal pun tak segan untuk dilakukan.
Anang menyarankan, dalam menjalankan franchise, jauh lebih bagus ketika prosesnya benar-benar dipelajari dan ditekuni. Dengan begitu, ada banyak peluang dan ide yang bisa didapatkan dari zona nyaman.
Baca juga: Daftar Franchise Fried Chicken Murah, Ada Sabana, dBesto, dan Dkriuk
"Jangan mau cepat jadi. Kalau sudah demikian, jangan mau cepat dapat duit karena itu belum tentu benar. Mendingan usaha itu ditekuni dengan benar, dengan ulet, dengan mencari keunikan supaya orang lain enggak mudah ditiru," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.