Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Pekan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah

Kompas.com - 18/09/2023, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah. SHUTTERSTOCK/AIRDONE Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Dikutip dari data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.374 per dollar AS, atau turun 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.356 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pekan ini pasar menantikan event penting pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS atau The Fed pada Kamis dini hari, di mana pasar sudah berekspektasi bahwa suku bunga acuan tidak berubah.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Loyo di Awal Sesi Perdagangan

Tapi di sisi lain, pasar melihat potensi bahwa Bank Sentral AS masih tetap mendukung suku bunga tinggi ke depannya karena data-data ekonomi AS yang membaik dan terutama inflasi yang belum juga turun ke target 2 persen.

“Potensi ini pula yang bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kebijakan moneter AS tersebut," tutur Ariston kepada Kompas.com

Menurur dia, hari ini ada potensi rupiah melemah terhadap dollar AS ke arah Rp 15.380 per dollar AS sampai Rp 15.400 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.300 per dollar AS. 

Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik pagi ini. Untuk tenor 2 tahun naik sekitar 5 persen, tenor 10 tahun 1,8 persen dan 30 tahun 1 persen. Kenaikan ini bisa jadi reaksi terhadap dukungan The Fed untuk suku bunga tinggi.

Baca juga: Rupiah Mutilasi Mulai Meresahkan, BI: Termasuk Uang Palsu, Tidak Bisa Ditukarkan

Faktor lain yang bisa memicu pelemahan rupiah yakni kondisi harga minyak mentah yang terus naik ke atas 90 dollar AS per barrel. Kenaikan harga minyak akan berpengaruh kepada pasar, karena Indonesia adalah net importir minyak mentah.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com