Satu hal yang membuat bekerja dari rumah dan kantor terasa berat adalah lingkungan visual; sering kali kita duduk di kursi yang sama dan memandangi empat dinding yang sama tanpa penangguhan hukuman.
Kombinasi kebisingan, keramaian, dan variasi visual dapat memberi kita jumlah gangguan yang tepat untuk membantu kita menjadi paling tajam dan kreatif.
“Stimulasi visual, seperti bagaimana kantor didekorasi, berdampak pada proses berpikir kreatif masyarakat. Ini disebut pemikiran kreatif konvergen,” tutur Lee.
Baca juga: Survei IBCWE: 98,5 Persen Perempuan yang Alami Jeda Karier Ingin Kembali Bekerja
Dalam penelitiannya, Lee menemukan bahwa variasi visual membantu dalam memecahkan masalah yang memiliki solusi optimal, namun mengharuskan Anda berpikir di luar kotak alias out of the box.
Saat Lee mencoba mengatasi hal ini dengan menambahkan lampu neon ke dinding kantor rumahnya selama pandemi, dia segera menyadari bahwa perabotan aneh dengan cepat menjadi familiar dan membosankan.
Namun, kafe umumnya memiliki rangsangan visual yang terbatas. Selain itu, mengunjungi kedai kopi yang berbeda setiap kali membuat segalanya menjadi lebih bervariasi.
“Bahkan jika Anda berpikir bahwa Anda bekerja dalam isolasi, seperti di depan laptop dan menggunakan headphone peredam bising, masih ada hal-hal yang terjadi di sekitar Anda,” terang Korydon Smith, profesor arsitektur di University at Buffalo di New York.
Baca juga: Survei BKN: 95,7 Persen Responden ASN Ingin Bekerja secara Hybrid
"Orang datang dan pergi. Siang hari berubah. Aroma kopi dan makanannya bermacam-macam. Meskipun kita cenderung tidak secara sadar memperhatikan rangsangan mikro ini, dan kemungkinan besar tidak secara terang-terangan memilih untuk bekerja di lokasi tersebut karena hal tersebut, aktivitas di sekitar kita mendorong otak kita untuk bekerja sedikit berbeda dibandingkan di rumah," papar dia.