Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Usulkan PMN Rp 2 Triliun untuk Tambah Kereta Baru dan Peremajaan KRL

Kompas.com - 20/09/2023, 08:52 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2024 sebesar Rp 2 triliun yang berasal dari cadangan investasi.

Hal ini diajukan oleh Pejabat yang menggantikan tugas (PYMT) Direktur Utama KAI sekaligus Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI John Roberto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

"Kami menyampaikan untuk usulan PMN tahun 2024 sebesar Rp 2 triliun," ujar John Roberto.

Baca juga: KAI Butuh Dana Rp 676,8 Miliar untuk Impor 3 KRL Baru dari Jepang

KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai.Kompasianer Widi Kurniawan KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai.

John mengatakan, usulan PMN 2024 ini rencananya akan digunakan untuk penambahan kereta baru dan peremajaan kereta KRL Jabodetabek.

Pasalnya, saat ini 98 persen kereta KRL yang dimiliki PT KAI Commuter (KCI) sudah berumur lebih dari 30 tahun. Terlebih suku cadang KRL tersebut sudah tidak diproduksi lagi sehingga dikhawatirkan aspek keamanannya.

Oleh karenanya, ada beberapa kereta KRL yang perlu dipensiunkan atau dilakukan penambahan teknologi atau fitur baru (retrofit).

"Dari data-data yang ada di kami, ini dari 8 tipe KRL yang kita operasikan di Jabodetabek ini sudah berumur di atas 30 tahun," ucapnya.

Baca juga: Fitur GoTransit Disebut Bantu Tingkatkan Minat Masyarakat Naik KRL

Di kala jumlah armada yang tidak memadai, jumlah penumpang dan okupansi kereta api terus meningkat setiap tahunnya.

Diprediksi pada 2023 jumlah penumpang PT KAI akan mencapai 274 juta penumpang dengan okupansi saat kondisi ramai (peak hour) 129 persen, pada 2024 meningkat jadi 345 juta penumpang dengan okupansi 163 persen, dan terus meningkat hingga 2027 menjadi 410 juta penumpang dengan okupansi 159 persen.

"Dengan kondisi volume penumpang ini kita membutuhkan sarana untuk memenuhi pelayanan kita supaya okupansi pada saat peak hour ini tidak terlalu padat," kata John.

KRL rute Solo-Yogyakarta KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA KRL rute Solo-Yogyakarta

"Kami sudah membuat rincian, saat ini kami membutuhkan 101 trainset sarana dan tahun 2027 dengan kondisi penumpang seperti tadi, kita butuh 117 trainset yang harus kami jalankan setiap harinya," sambungnya.

Baca juga: Dianggap Kependekan, Bos KAI Sebut Pintu LRT Jabodebek Hampir 180 Cm

Untuk memenuhi kebutuhan armada KRL itu, PT KAI telah memikirkan dua skema yakni pembelian KRL baru dari PT INKA dan impor dari Jepang serta melakukan retrofit armada lama kepada PT INKA.

Dia merincikan, untuk tahun ini PT KAI akan melakukan retrofit sebanyak 4 trainset. Kemudian pada 2024 KAI akan melakukan pembelian baru 3 KRL impor dari Jepang sekaligus melakukan retrofit 4 trainset.

Selanjutnya pada 2025 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA dan retrofit 4 trainset, tahun 2026 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA dan retrofit 7 trainset, lalu pada 2027 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA.

"Dari kebutuhan kami atas sarana 24 trainset, 19 trainset retrofit, ditambah 3 impor baru dari Jepang, kami membutuhkan total kebutuhan capex kami dari tahun 2023-2027 sebesar Rp 8,65 triliun," ungkapnya.

Baca juga: Erick Thohir Apresiasi Petugas KAI yang Cegah Percobaan Bunuh Diri

Untuk memenuhi kebutuhan biaya pembelian kereta baru dan retrofit itu, PT KAI akan melakukan pinjaman sebesar Rp 3,46 triliun. Kemudian sisa biayanya akan dipenuhi dari PMN yang diusulkan setiap tahunnya sampai 2026 dan menggunakan internal fund PT KCI sebesar 0,19 triliun.

Adapun rincian usulan PMN yang dibutuhkan PT KAI yaitu sebesar Rp 2 triliun untuk 2024 serta masing-masing Rp 1,5 triliun untuk 2025 dan 2026.

"Usulan PMN ini kami sudah terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kemenko Marves, dan juga BPKP, serta PT INKA karena ada menyangkut retrofit sehingga sampai kepada surat permohonan PMN KAI kepada Menteri BUMN tanggal 8 Agustus 2023 lalu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com