Pun dengan tukang parkir. Dio, salah seorang juru parkir di area sekitar Pasar Tanah Abang mengaku sepinya pengunjung juga berdampak kepada seluruh masyarakat yang mencari nafkah di area pusat grosir legendaris ini.
"Sudah pasti saya (sebagai tukang parkir) juga ngerasain sepinya Pasar Tanah Abang, semuanya rata sepi. Ini sepi sudah mau 3 bulan. Sepi parah drastis begitu saja. Jalanan kosong, pengunjung nggak ada," kata Dio.
Baca juga: Wacana TikTok Shop Ditutup, Pelaku UMKM: Kita Masih Bisa Makan
Dio mengaku apabila kondisi ramai, dirinya bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 150.000 per hari. Namun, karena kondisi sekarang ini sedang sepi dia hanya bisa mendapatkan sekitar Rp 50.000 dalam sehari.
"Biasanya kalau ramai penuh dari ujung ke ujung penuh. Tapi sekarang sepi, boro-boro ngerasain penuh. Kalau lagi ramai itu bisa dapat Rp150.000 per hari, kalau lagi sepi gini mah paling cuman Rp50.000 per hari, jauh banget deh pokoknya," ungkapnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).
Di sana, ia mengunjungi setidaknya enam kios. Semua pedagang mengeluhkan hal yang sama, omzet turun dan sepi pembeli sejak pandemi.
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Sebut Harga Barang di TikTok Tak Masuk Akal
Teten juga menyaksikan langsung aktivitas pedagang yang berjualan melalui fitur siaran langsung di Tiktok. Selain itu, Teten menyayangkan toko yang sepi pembeli, padahal memiliki produk-produk baju yang apik dan bagus.
Pengamat Ekonomi Digital Ignatius Untung Surapati menyoroti kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi pedagang.
Kondisi serupa, kata dia, tak hanya terjadi di Pasar Tanah Abang saja melainkan di beberapa lokasi seperti ITC Fatmawati, ITC Ambassador dan lainnya.