Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Tanah Abang "Babak Belur" Digempur Produk Asing Murah

Kompas.com - 20/09/2023, 10:54 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai penurunan omzet hingga gulung tikarnya pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, akibat gempuran produk asing murah di e-commerce dan social commerce. Sementara itu, pendampingan dari pemerintah dinilai masih minim.

"Saat ini kita berhadapan pada salah satu media sosial yang menjual barang-barang dari luar contoh Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain," ujar Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/9/2023).

"Sedangkan pemerintah tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga," sambung dia. 

Baca juga: Curhat Pedagang Pasar Tanah Abang, Sudah Banting Harga Tetap Tak Laris

Reynaldi mengatakan saat ini UMKM harus berhadapan pada gempuran produk luar yang harganya jauh lebih murah dari produk dalam negeri.

Oleh karena itu, kehadiran pemerintah diharapkan bisa mencari solusi agar ada titik temu modernisasi berjualan bisa digunakan oleh pedagang skala kecil.

Menurut Reynaldi, penurunan omzet juga terjadi pada pedagang produk tekstil di seluruh Indonesia. Bahkan banyak juga pedagang yang gulung tikar.

Baca juga: Omzet Turun Drastis, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok Shop

Reynaldi membeberkan, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, ada penurunan omzet 60 persen secara keseluruhan pasar-pasar tekstil. Sementara pasar tematik seperti Tanah Abang mengalamai penurunan hingga 75 persen.

Oleh sebab itu Ikappi berharap, pemerintah bisa bekerja sama dengan beberapa aplikasi social commerce atau e-commerce untuk dapat mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM dapat diperkuat.

"Kami nyakin bahwa jika ada keberpihakan dari pemerintah dan dapat mendorong agar aplikasi-aplikasi tersebut justru menampakkan keunggulan UMKM kita atau produk dalam negeri kita itu akan bisa membantu masyarakat kita atau UMKM kita untuk bertahan," katanya.

"Kita harapkan agar pemerintah melakukan upaya serius dalam menjaga agar eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi tetap terjaga walaupun di online shop," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Rizal, Porter Pasar Tanah Abang yang Pendapatannya Anjlok karena Sepinya Pengunjung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com