Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 11:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengungkapkan bahaya jika terjerat pinjaman online (pinjol). Dia menyebutkan, terjerat pinjol bisa menjadikan seseorang miskin, malu, hingga bisa terdorong untuk mengakhiri hidupnya.

Pada dasarnya pinjaman online merupakan salah satu instrumen yang memudahkan masyarakat dalam mengakses pembiayaan. Namun, seiring berjalannya waktu pinjol cenderung dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan data pribadi penggunanya, terutama bagi pengguna yang gagal bayar atau menunggak.

“(Terjerat pinjol) itu bisa bikin kita miskin selama-lamanya, dan membuat anak kita (malu), dan bahkan (mendorong) kita ingin mengakhiri hidup,” kata Rhenald di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Mau Pakai Pinjol? Pahamai Dulu Biaya Pinjamannya

Untuk itu, Rhenald menekankan pentingnya memahami bahasa keuangan dan bahasa digital supaya bisa terhindar dari jebakan-jebakan tersebut.

“Tiap kali kita lihat peluang, tentu itu ada risikonya. Bahasa keuangan itu digunakan dan dikuasai oleh penjahat, dan kalau kita tidak kuasai itu, kita bisa kalah (dan tertipu),” jelas dia.

Dia menekankan, edukasi mengenai literasi sangat penting dilakukan, agar masyarakat bisa paham, dan tidak terpengaruh oleh gaya hidup yang berujung menyusahkan di kemudian hari.

“Serangan (predator keuangan) itu sangat berbahaya sekali, misalnya pinjol,” ujar dia.

Di sisi lain, Rhenald menyoroti betapa mahalnya harga data pribadi yang bisa tersebar luas melalui aplikasi pinjol. Dia mengatakan, harga dari data pribadi yang tersebar itu bahkan tidak ternilai.

“Itu gampang sekali, skali kita akses (paltformnya), dia minta (data pribadi), phone book kita, gallery kita. Kalau dua hal itu sudah diambil itu nilainya jauh lebih besar dari sertifikat tanah, dan jauh lebih mahal dari ijazah kita,” tambahnya.

Baca juga: Menkominfo: Pinjol Ilegal Adik Kandung Judi Online

Kontak bantuan

Tindak bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak mendapat bantuan penanganan.

Oleh sebab itu, jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Segera hubungi layanan konseling yang bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Baca juga: OJK Minta Industri Pinjol Lebih Transparan soal Bunga Pinjaman

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com