Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sesuai Ketetapan Pemerintah, PGN Jaga Penyaluran Gas Bumi di Jawa Bagian Barat hingga Sumatera Bagian Selatan

Kompas.com - 04/10/2023, 17:04 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas Pertamina berkomitmen dalam menjalankan fungsi midstream dan downstream dalam layanan gas bumi nasional.

Sebagai pelaku usaha midstream yang menyalurkan gas bumi dari hulu minyak dan gas bumi (migas) ke pengguna, PGN terus berkoordinasi dengan stakeholder dan pemerintah dalam menjaga kepastian, keamanan pasokan serta layanan gas bumi khususnya untuk wilayah terdampak berakhirnya kontrak dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak terkait atas arahan, komunikasi, dan koordinasi yang intensif.

Sejumlah pihak yang dimaksud, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), dan KKKS.

Baca juga: Bukan Bubar, SKK Migas Diprediksi Jadi Badan Usaha Khusus

Dari koordinasi tersebut, kata Faris, PGN telah mendapatkan sinyal positif akan kepastian penetapan alokasi dan harga gas untuk pasokan ke wilayah Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan.

“Kami telah menandatangani Kesepakatan Bersama sementara dengan KKKS sehingga gas dari hulu sudah dapat dialirkan ke jaringan pipa PGN dan dapat dimanfaatkan oleh pelanggan gas,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Hingga saat ini, lanjut Faris, PGN masih menunggu penetapan alokasi serta harga secara resmi dari Menteri ESDM.

Ia mengungkapkan bahwa hal itu akan berdampak terhadap pelayanan PGN dalam memenuhi kebutuhan gas di wilayah-wilayah tersebut.

Baca juga: PGN Gandeng MODENA, Pelanggan Bisa Gunakan Gas Bumi untuk Perlengkapan Rumah Tangga

“Pelanggan tetap dapat menikmati pengaliran gas bumi sesuai dengan alokasi dan harga yang nantinya akan ditetapkan pemerintah,” ucap Faris.

Volume pengelolaan PGN

Pada kesempatan tersebut, Faris menjelaskan, volume pengelolaan di Jawa Bagian Barat yang mencakup Banten, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) lebih dari 500 billion british thermal unit per day (BBTUD).

Adapun jumlah pelanggan gas bumi lebih dari 200.000 yang terdiri dari segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial dan industri hingga pembangkit tenaga listrik.

Lebih lanjut, Faris mengatakan bahwa infrastruktur gas bumi di Sumatera ke Jawa Bagian Barat didukung oleh infrastruktur yang terdiri dari jaringan pipa transmisi, distribusi, floating storage and regasification unit (FSRU), serta fasilitas pendukung lainnya.

Baca juga: Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi di Pulau Galang Rampung

“Infrastruktur ini terintegrasi menghubungkan multi pasokan dari berbagai sumber pasokan gas, baik gas pipa maupun gas liquid natural gas (LNG) yang dikelola secara baik oleh PGN Group,” imbuhnya.

Hal tersebut, lanjut Faris, merupakan komitmen PGN dalam menjaga keandalan penyaluran gas kepada para pelanggan.

Dengan komitmen tersebut, ia yakin akan menciptakan kepastian, kontinuitas, dan dukungan bagi pemanfaatan energi ramah lingkungan dan peningkatan perekonomian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com