Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasikan Infrastruktur Gas Bumi, PGN Raih Potensi Industri dan Kelistrikkan di Batam

Kompas.com - 27/08/2023, 17:49 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN area Batam mengintegrasikan infrastruktur dan layanan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan gas bumi rumah tangga, industri, transportasi, kelistrikan, serta operation excellence gas delivery.

Per juni 2023, volume gas niaga di area Batam mencapai 90,62 billion british thermal unit per day (BBTUD). Adapun penerima gas terbesar adalah pembangkit listrik sebesar 82 persen lalu diikuti sektor industri.

Penyerapan energi sebesar itu sejalan dengan potensi pertumbuhan dan permintaan di sektor industri dan kelistrikan di Kepulauan Riau, khususnya Pulau Batam, Bintan, serta Kundur.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Beni Syarif Hidayat mengatakan, PGN terus mengantisipasi potensi pertumbuhan kebutuhan gas di wilayah lain.

Baca juga: Anak Usaha PGN, PT TGI Kelola 1.000 Km Jaringan Pipa Gas untuk Sumatera hingga Singapura

“Upaya tersebut dilakukan dengan berfokus pada pengembangan infrastruktur, baik melalui pipa maupun moda transportasi lain (beyond pipeline), khususnya di wilayah yang belum terjangkau pipa,” ujar Beni dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

PGN melalui anak perusahaan, PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), mendistribusikan gas di area Batam dari Corridor Block dan Jambi Merang melalui pipa transmisi Grissik-Singapura. TGI juga melaksanakan pengelolaan transmisi gas dan optimasi pipeline capacity secara safety dan profesional di Batam.

Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta mengatakan bahwa PGN tengah mengupayakan penambahan pasokan gas untuk area Batam.

“Kami proyeksikan dari sumber gas di Sumatera dan Natuna Barat. Selain untuk ketahanan pasok, pasokan ini juga mendukung pertumbuhan permintaan dan penambahan pelanggan,” kata Harry.

PGN memiliki pipa distribusi sepanjang 273,46 kilometer (km) di area Batam untuk menyalurkan gas bumi kepada 5.971 pelanggan. Komposisinya, yakni 4.806 pelanggan rumah tangga, 65 pelanggan kecil, 100 pelanggan komersial atau industri, serta 6 pembangkit listrik.

Sales Area Head PGN Batam Wendi Purwanto menambahkan, infrastruktur gas bumi PGN Area Batam tersebar dan melewati beberapa kawasan industri, seperti Tanjung Uncang, Panbil, Batamindo, Kabil, Batam Centre, dan Lubuk Baja.

Baca juga: Dukung Target NZE 2060, PGN Saka Terapkan Dekarbonisasi dalam Operasional Lifting Migas

“Produk atau layanan gas bumi di Batam tersedia untuk berbagai kebutuhan, mulai dari Sinergi, GasKita, Gasku, dan Gaslink,” kata Wendi.

Untuk diketahui, Sinergi merupakan penyediaan energi gas bumi PGN melalui pipa untuk sektor pembangkit listrik dan industri manufaktur. Sementara itu, GasKita adalah produk PGN untuk melayani kebutuhan gas rumah tangga dan usaha kecil.

PGN juga menyediakan gas berbasis compressed natural gas (CNG) melalui produk Gaslink untuk sektor industri dan komersial (beyond pipeline) dan produk Gasku untuk sektor transportasi yang terjangkau, aman, dan efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com