JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, Indonesia berkomitmen untuk menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri langsung OECD Council Meeting di kota Paris, Perancis.
Dalam gelaran tersebut, Sri Mulyani menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan negara-negara anggota OECD terkait standar-standar organisasi tersebut.
Selain itu, ia juga manjawab pertanyaan terkait berbagai isu terkini mulai dari pemilu, kesenjangan, iklim, korupsi, hingga kemiskinan.
"Saya yakinkan, komitmen Indonesia dalam menjadi anggota OECD sangatlah bulat," kata dia, dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, dikutip Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Manfaat Indonesia Jika Jadi Anggota OECD
Dari pertemuan itu bendahara negara bilang, seluruh perwakilan negara anggota OECD mendukung penuh proses aksesi Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia berpotensi menjadi negara Asia ketiga yang menjadi anggota OECD.
"Setelah Jepang dan Korea Selatan," ujarnya.
Menurutnya, keanggotaan OECD akan berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Hal ini tidak terlepas dari berbagai manfaat yang akan diterima Indonesia sebagai anggota OECD.
Sebagai informasi, negara anggota OECD memang akan mendapat sejumlah manfaat bagi perekonomian masing-masing negara. Salah satunya, negara anggota akan mendapatkan data OECD yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memantau kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang telah dijalankan.
Baca juga: Indonesia Berpotensi jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Gabung OECD
Selain itu, negara anggota dapat memanfaatkan sumber-sumber milik OECD, seperti analisis yang dibuat oleh Sekretariat OECD. Analisis ini biasanya meliputi kondisi ekonomi global secara keseluruhan, yang tidak bisa dengan mudah dibuat oleh satu negara saja.
Status keanggotaan OECD juga dapat menarik minat investasi asing atau foreign direct investment (FDI). Sebab, sejumlah organisasi internasional mensyaratkan keanggotaan OECD untuk berinvestasi di suatu negara.
"Keanggotaan Indonesia ini selain akan membuat Indonesia makin baik, juga akan membawa dampak positif bagi OECD," ucap Sri Mulyani.
Sebagai informasi, pemerintah tengah gencar lobi-lobi unutk menjadi anggota OECD. Meskipun sudah mendapat "lampu hijau" dari negara anggota, proses aksesi akan berlangsung selama 4-8 tahun.
Baca juga: Indonesia Dapat Lampu Hijau Jadi Anggota OECD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.