Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Migas Global Terdampak Kondisi Konflik Israel-Hamas

Kompas.com - 16/10/2023, 07:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.

“Situasi geopolitik seperti ini dapat mengubah arah dalam waktu singkat dan mempunyai kemampuan untuk mengguncang pasar dan harga energi secara besar-besaran. Investor mewaspadai hal-hal yang tidak diketahui,” ungkap Sophie Lund-Yates, analis ekuitas utama di Hargreaves Lansdown.

Konflik Israel-Hamas juga sangat membebani pasar gas alam Eropa.

Baca juga: Menkeu AS soal Perang Israel-Hamas: Tidak Berdampak Signifikan ke Ekonomi Dunia

Acuan harga gas Eropa melonjak sebanyak 5,7 persen pada Jumat (14/10/2023) lalu menjadi 56 euro atau 59 dollar AS per megawatt jam, sebelum turun kembali di kemudian hari. Harga telah naik 44 persen sejak Jumat pekan lalu.

Massimo Di Odoardo, wakil presiden penelitian gas dan gas alam cair (LNG) di Wood Mackenzie, mengatakan, penutupan sementara ladang gas Israel yang memasok gas ke Mesir dan Yordania, serta pasar listrik Israel menimbulkan dampak buruk bagi Eropa.

Mesir banyak memproduksi gas alamnya sendiri selain mengimpor dan mengolah sebagiannya menjadi LNG untuk dikirim ke luar negeri. Negara ini mengekspor sekitar 3 juta metrik ton (3,3 juta ton) LNG selama musim dingin, dengan sebagian besar menuju ke Eropa, kata Di Odoardo.

Jika Mesir tidak dapat mengimpor gas dalam jumlah yang biasa dari Israel, hal ini dapat mengakibatkan lebih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali ekspor LNG.

Baca juga: BKPM Yakin Perang Hamas-Israel Tak Akan Pengaruhi Investasi di Indonesia

“Ada risiko nyata bahwa Mesir tidak akan dapat mengekspor kargo apa pun selama musim dingin dan hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya pasokan gas ke Eropa,” katanya.

Pengumuman oleh raksasa energi AS Chevron pada hari Selasa bahwa para pekerja di dua fasilitas LNG utama Australia berencana melakukan pemogokan juga telah meresahkan investor, menurut Di Odoardo.

Begitu pula dengan penutupan sementara Balticconnector, saluran pipa gas yang menghubungkan Finlandia dan Estonia, tambahnya.

Namun, harga masih jauh di bawah harga tahun lalu, ketika mencapai 156 euro atau 165 dollar AS per megawatt jam, karena Eropa baru saja bangkit dari krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com