Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Saham AS Ditutup di Zona Merah Imbas Lonjakan Harga Minyak

Kompas.com - 14/10/2023, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street mayoritas berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (13/10/2023) waktu setempat. Saham-saham melemah pada hari Jumat, tertekan oleh lonjakan harga minyak dan meningkatnya ekspektasi inflasi karena Wall Street mengakhiri minggu yang bergejolak.

S&P 500 turun 0,5 persen berakhir pada level 4.327,78. Nasdaq Komposit kehilangan 1,23 persen dan ditutup pada posisi 13.407,23. Namun demikian, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,12 persen atau bertambah 39,15 poin, menjadi 33,670.29.

Secara mingguan, S&P 500 dan Dow mencatatkan kenaikan. S&P 500 naik 0,45 persen menandai minggu positif kedua, sementara Dow naik 0,79 persen, dan Nasdaq turun 0,18 persen.

Baca juga: Tips Belajar Investasi Saham Lewat Gadget untuk Pemula

Saham-saham di Wall Street turun dari sesi tertingginya setelah data sentimen konsumen dirilis pada Jumat pagi. Menurut survei Universitas Michigan, data awal sentimen konsumen merosot di bulan Oktober sementara ekspektasi inflasi melonjak.

S&P 500 mencapai titik terendah pada sesi perdagangan hari Jumat karena harga minyak melonjak di tengah kekhawatiran perang Israel-Hamas dapat meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS dan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent masing-masing ditutup lebih tinggi lebih dari 5 persen membukukan hari terbaiknya sejak 3 April.

Baca juga: Perang Israel-Hamas Bikin Bursa Saham AS Menguat

Selain itu, emas berjangka ditutup lebih tinggi sebesar 3,11 persen, mengalami hari terbaiknya tahun ini sejak Desember 2022.

Investor juga mengawasi imbal hasil Treasury, di mana imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun sekitar 9 basis poin menjadi 4,62 persen. Sementara Treasury AS 2 tahun memberikan imbal hasil sekitar 1 basis poin lebih rendah pada 5,05 persen.

“Suku bunga masih memegang kendali, dan itu adalah rebound yang kami lihat sejak Jumat lalu,” kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

Baca juga: Bursa Karbon Sepi Peminat, OJK: Jangan Bandingkan dengan Saham

“Ada tanda-tanda awal bahwa secara teknis, kami melihat adanya kapitulasi, namun kami masih berjuang melawan tren naik pada imbal hasil yang berdurasi lebih panjang,” tambah dia.

Selain imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun mendekati 4,35 persen. Turnquist mengatakan dia melihat pasar yang menantang dan mungkin fluktuatif saat pada bulan Oktober.

Menurut dia, investor tetap sedikit berhati-hati terhadap ekuitas, namun optimis bahwa saham dapat menguat pada kuartal keempat jika imbal hasil kembali turun dan suku bunga bergerak lebih rendah.

Baca juga: Intip Dua Sektor Jagoan Lo Kheng Hong untuk Berinvestasi Saham

“Obligasi sekarang menawarkan persaingan yang kuat untuk saham, mengingat imbal hasil yang ada. Jadi pandangan kami saat ini netral terhadap ekuitas,” kata Jeff Buchbinder, kepala strategi ekuitas LPL.

“Jika imbal hasil stabil, seperti yang kami perkirakan, menurut kami kondisi tersebut masih cukup baik untuk saham. Risiko kenaikan suku bunga secara tajam bergantung pada percepatan kembali inflasi,” katanya.

Sejumlah laporan positif dari perusahaan-perusahaan keuangan besar pada hari Jumat telah mengawali musim laporan laba kuartal ketiga. Saham JPMorgan Chase naik 1,5 persen, dan Wells Fargo menguat di atas 3 persen, sementara Citigroup melemah 0,2 persen dan Black Rock turun 1,3 persen. UnitedHealth Group menjadi penopan indeks Dow, setelah mencatat pertumbuhan laba 2,6 persen.

Baca juga: Simak Tips Cuan Beli Saham ala Lo Kheng Hong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com