Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Digitalisasi Perkebunan Jadi Solusi Jitu Pemantauan Perkebunan Berkelanjutan

Kompas.com - 20/10/2023, 17:08 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Heru melanjutkan, teknologi satelit dan citra penginderaan jauh memiliki kemampuan untuk mengatasi kendala geografis dan lingkungan yang sulit dijangkau. Menurutnya, inilah saatnya teknologi itu menjadi sangat perlu dikembangkan.

Dengan bantuan satelit, para ahli pertanian dan pengelola perkebunan dapat memperoleh informasi yang diperlukan tanpa harus berada di lapangan secara fisik, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Baca juga: Ketika Teknologi Jadi Pelatih Basket, Pemain Bisa Jago Free Throw

“Penggunaan teknologi satelit dan citra penginderaan jauh dalam pengelolaan perkebunan juga memungkinkan analisis yang mendalam tentang berbagai parameter penting, seperti kelembaban tanah, suhu udara, tingkat vegetasi, hingga perhitungan karbon dan bahan organik dalam tanah,” ujar Heru.

Data tersebut, lanjutnya, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi pertumbuhan tanaman serta memungkinkan para petani dan pengelola untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat, seperti kekurangan air atau serangan hama.

Dengan begitu, para petani dapat mengambil tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Heru mengungkapkan, dalam konteks global, teknologi satelit dan citra penginderaan jauh juga berperan penting dalam mengatasi isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.

Baca juga: Vale Indonesia Soroti Tiga Isu Lingkungan dalam Bisnis Pertambangan

Data yang dikumpulkan oleh satelit dapat digunakan untuk memantau deforestasi, kebakaran hutan, dan perubahan tutupan lahan secara lebih akurat.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke Sydney University, tim Ditjenbun juga mempelajari hasil penelitian para pakar, antara lain Profesor Budiman Minasny dan tim, yaitu Wartini Ng, Ho Jun Jang, Nicolas Francos, dan Jose Padarian,

Dalam agenda itu membahas tentang Introduction to Digital Soil Mapping; Mapping the Soil Available Water Capacity, Spectroscopy, Current Soil Monitoring Mapping, Quantifying Soil Natural Capital and Soil Management, dan Near Real Time Automated Mapping and Monitoring of Rice Growth Stages.

Selain itu, tim Ditjebun juga mengunjungi laboratorium tanah Sydney University untuk melihat berbagai alat serta hasil penelitian yang diharapkan dapat dikolaborasikan dengan program Ditjenbun.

Baca juga: Raih Omzet Rp 1,1 Miliar Per Tahun, Co-Founder Minang Kakao: Ditjenbun Bantu Branding dan Pemasaran

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah menegaskan pentingnya pendataan dan pemetaan perkebunan yang terintegrasi dan selalu ter-update.

“Pemutakhiran data akan memberikan kondisi perkembangan perkebunan seperti pembukaan lahan baru maupun alih fungsi lahan perkebunan. Diharapkan inovasi ini bisa membantu pendataan dan pemetaan perkebunan dapat semakin terintegrasi dan selalu update,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com