Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir-bankir Terkaya RI, Pupuk Kekayaan dari Investasi Saham

Kompas.com - 21/10/2023, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja perbankan masih melanjutkan pertumbuhan solid yang tentu akan berdampak positif terhadap pergerakan harga sahamnya ke depan. Kini para bankir juga semakin tajir dari investasi saham bank-bank yang mereka pimpim.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah merilis kinerja kuartal III 2023 dan melaporkan meraup laba bersih Rp 36,4 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut melonjak 25,8% dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara saham BBCA telah melonjak 104,68 persen dalam lima tahun terakhir.

Baca juga: Laba BCA Tumbuh Ditopang Solidnya Kredit

Ilustrasi BCA.SHUTTERSTOCK/SULASTRI SULASTRI Ilustrasi BCA.

Urutan teratas dari daftar 10 bankir terkaya di Tanah Air dari bursa saham datang dari BCA. Mereka mengempit saham tempatnya bekerja cukup besar.

Berdasarkan investasi saham di bank tempatnya bekerja, Djohan Emir Setijoso, Presiden Komisaris BBCA tampil sebagai bankir terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan Rp 956,8 miliar.

Angka tersebut dihitung dari jumlah saham yang digenggamnya sebanyak 106,6 juta lembar dengan harga saham BBCA pada penutupan Jumat (20/10/2023) di level 8.975.

Setijoso merupakan orang lama di BCA. Ia memangku jabatan presiden Direktur di bank swasta terbesar tersebut sejak tahun 1999 hingga 2011.

Baca juga: Jumlah Transaksi dan Nasabah Mobile Banking BCA Tumbuh pada Kuartal III-2023

Lalu dari Agustus 2011 hingga saat ini, ia memegang posisi Presiden Direktur di BCA. Sebelum bergabung di BCA, ia bekerja di BRI dari tahun 1965-1998.

Dengan jumlah saham BBCA yang digemgam Setijoso sebanyak itu, penghasilan dividen yang didapatnya setiap tahun tak main-main. Dari buku tahun 2022 saja, dividen yang dihasilkan sekitar Rp 21,8 miliar.

Ilustrasi saham atau laba perusahaan.PIXABAY Ilustrasi saham atau laba perusahaan.

BCA membagikan dividen Rp 205 per lembar saham dari laba tahun lalu.

Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiatmadja, menjadi bankir terkaya kedua dengan total kekayaan dari saham BBCA Rp 294,5 miliar. Jahja telah bergabung menjabat jabatan manajerial di BCA sejak 1990.

Baca juga: Kredit BCA Tumbuh 12,3 Persen pada Kuartal III-2023

Ia menduduki posisi Presiden Direktur sejak 2011.

Jahja mengaku kepemilikan sahamnya di BBCA kebanyakan bersumber dari remunerasi. Ia hanya menambah kepemilikan sahamnya jika BBCA mengalami koreksi tajam.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I-2023, Kamis (27/4/2023)Tangkapan layar Zoom paparan Kinerja BCA Kuartal I-2023 Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I-2023, Kamis (27/4/2023)

“Kalau sedang turun banyak saya mau nambah,” ujar Jahja kepada KONTAN, Jumat (20/10/2023).

Dalam periode tiga bulan terakhir ini, ia bilang belum melakukan aktivitas beli lagi. Jika dilihat sepanjang tiga bulan terakhir, saham BCA turun sekitar 1,91 persen.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Seperti Warisan

Sedangkan aksi jual dilakukan Jahja hanya saat membutuhkan dana saja dan jarang melakukan profit taking saat BBCA naik tinggi. Wajar saja, dengan kepemilikan saham 32,8 juta, Jahja bisa mengandalkan dividen jumbo.

Jika dihitung dengan penetapan dividen sebesar Rp 205 per lembar, Jahja menerima dividen Rp 6,72 miliar dari laba tahun 2022.

Di peringkat ketiga masih datang dari BCA. Tan Subur yang menjabat sebagai direktur memiliki kekayaan sebesar Rp 110,8 miliar.

Dirut Bank Jago Arief Harris Tandjung KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Dirut Bank Jago Arief Harris Tandjung

Sedangkan di posisi keempat datang dari PT Bank Jago Tbk (ARTO). Arief Harris Tanjung, sang Diretur Utama, memiliki kekayaan dari saham ARTO Rp 79,7 miliar, berdasarkan harga saham penutupan Jumat.

Baca juga: Dirut Bank Jago Arief Harris: Buat Apa Injek Gas Dalam kalau Tahu di Depan Ada Jurang...

Di urutan kelima, ada Tonny Kusandy, Komisaris BBCA, dengan nilai kekayaan Rp 63,3 miliar. Sedangkan di peringkat enam hingga sembilan diduduki bankir-bankir bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri dengan mendapat kekayaan dari saham BMRI Rp 50,11 miliar dan Alexandar Askandar sang Wakil Direktur Utama mendapatkan Rp 43,3 miliar.

Siddik menyebut jumlah sahamnya besar di BMRI karena ia termasuk direktur paling lama di bank pelat merah itu. Ia sudah memiliki saham Bank Mandiri sejak tahun 2014, kala ia memegang jabatan SEVP.

Ia menjelaskan kepemilikan di saham BMRI menunjukkan kepercayaan dirinya atas kinerja bank tersebut di masa mendatang. Menurutnya, Bank Mandiri mampu mencetak laba lebih tinggi lagi.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Bank Mandiri Masih Yakin Target Kredit Tercapai

“Insya Allah akan beli lagi,” ujar Siddik.

Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai kepemilikan saham para bankir atas bank yang dipimpinnya ini secara prinsip diharapkan agar lebih peduli dan prudent kala menjabat posisi strategis.

Mengingat, itu bisa menjadi insentif pendorong bagi para bankir tersebut. Sebab, fundamental perusahaan dapat mempengaruhi saham dan akan langsung berpengaruh pada harta kekayaan yang dimiliki.

“Misal Pak Jahja jual BBCA, investor bisa interpretasikan informasi ini untuk keputusan berikutnya,” ujarnya. (Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Dina Hutauruk)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tajir, Bankir BCA Ini Punya Kekayaan Hampir Rp 1 Triliun dari Investasi Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com