Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba BCA Tumbuh Ditopang Solidnya Kredit

Kompas.com - 19/10/2023, 17:19 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak perusahaan membukukan kenaikan laba bersih 25,8 persen secara tahunan mencapai Rp 36,4 triliun di 9 bulan pertama 2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 29 triliun.

Adapun pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 74,2 triliun atau naik 18,2 persen secara tahunan. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp 1,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencapaian tersebut didorong oleh oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Baca juga: BCA Syariah Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate dan Berpengalaman, Simak Syaratnya

“Solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh penyelenggaraan BCA Expo 2023 di kuartal III tahun ini melanjutkan BCA ExpoVersary 2023 pada Februari lalu,” kata Jahja secara virtual, Kamis (19/10/2023).

“Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid tercermin dari perlaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp 46 triliun atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan capaian 2022,” tambah dia.

Dia menjelaskan, pada acara BCA lainnya seperti BCA UMKM Fest 2023 mampu menjangkau sekitar 1.400 perserta UMKM, serta BCA Wealth Summit 2023 mencatatkan lebih dari 900.000 pengunjung hanya dalam waktu 2 minggu pelaksanaan.

Baca juga: Kena Denda Rp 100 Juta, BCA Bakal Patuhi Keputusan dan Ketentuan OJK

Per September 2023, kredit BCA tumbuh 2 digit hampir di seluruh segmen, kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi yaitu naik 16,4 persen secara tahunan menjadi Rp 104,8 triliun.

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen secara tahunan mencapai Rp 343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5 persen menjadi Rp 121 triliun. Di segman kredit konsumen, KPR tumbuh 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp 117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen menjadi Rp 53,5 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu tumbuh 15,3 persen secara tahunan menjadi Rp 15 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumen naik 14,4 persen menjadi Rp 189,6 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3 persen secara tahunan menjadi Rp 766,1 triliun.

“Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 11,9 persen yoy menjadi Rp 193,2 triliun atau berkontribusi hingga 25 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA,” jelas dia.

Baca juga: OJK Denda BCA Rp 100 Juta karena Hal Ini

Bisnis berkelanjutan

Di sisi lain, BCA berkomitmen untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pembelian unit karbon sebanyak 71.500 ton CO2 pada peluncuran bursa karbon.

Selain itu, BCA juga menyalurkan pinjaman berkelanjutan sebesar Rp 319 miliar per September 2023 sebagai upaya kami untuk mendukung debitur dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan.

“Kami bersyukur bahwa komitmen BCA dalam mengedepankan nilai-nilai environmental, social, governance (ESG) mampu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama tahun 2023, dibandingkan 11,7 persen di tahun sebelumnya,” ujar Jahja.

Baca juga: Judi Online Incar Rekening Nasabah Bank, BCA: Akan Diblokir!

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2 persen di sembilan bulan pertama tahun 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya. BCA juga memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen.

Di sisi pendanaan, CASA naik 4,7 persen secara tahunan mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen menjadi Rp 1.381 triliun.

Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten. Pada sembilan bulan pertama tahun 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8 persen tahunan mencapai 22 miliar transaksi.

Baca juga: Cara Beli Reksadana di Bank BCA

Di sisi lain, dari kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4 persen secara tahunan. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik sebesar 17,1 persen secara tahunan.

Terkait aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA telah menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran melalui scan QRIS.

“Inovasi ini menjadi bentuk komitmen BCA dalam memperkuat ekosistem digital di myBCA, setelah sebelumnya menghadirkan beragam fitur seperti integrasi fitur wealth management (WELMA), login dengan teknologi biometrik, cardless, hingga Bayar dan Isi Ulang,” jelas dia.

Baca juga: Cara Menonaktifkan Paylater BCA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com