JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak melemah pada Senin (23/10/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (22/10/2023) berakhir di zona hijau pada level 6849.168 atau menguat 0,04 persen (2,7 poin).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini berpeluang mengalami penguatan meskipun tren pergerakan IHSG bearsih atau melemah.
Penguatan jangka pendek berpeluang terjadi setelah akhir pekan lalu, IHSG mencapai target koreksi terdekat wave b menurut analisis Fibonacci retracement di level 6.804.
Baca juga: IHSG Sepekan Turun 1,12 Persen, Kapitalisasi Pasar Naik Jadi Rp 10.651 Triliun
Senada, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG saat ini berada dalam tren yang melemah meskipun akan terjadi technical rebound, atau yang juga dikenal dengan nama dead cat bounce.
Ini berarti rebound yang terjadi belum cukup kuat untuk membalikan arah tren menjadi tren baru.
Dia menjelaskan, terbentuk pola doji pada perdagangan hari Jumat pekan lalu, candle IHSG bertahan di atas support MA200, indikator yang sering dipakai untuk mengukur support atau resistance terkuat. IHSG memiliki potensi untuk menguat terbatas, estimasi 2 hari penguatan di pekan ini.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Masih Melemah
“Dari sini kami memproyeksikan IHSG hanya akan mengalami technical rebound, dengan target resistance 6.890 sampai 6.920. Hari ini, IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, range 6.823 sampai 7.000,” ujar William.
Adapun rekomendasi saham hari ini dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Melemah Pagi Ini
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.