Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Gelar, Pencari Kerja Harus Kuasai 3 "Soft Skill" Ini

Kompas.com - 24/10/2023, 10:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Lulus tepat waktu dan asal universitas mulai tidak diperhatian manajer perekrutan ketika mencari kandidat pekerja.

Penelitian terbaru ZipRecruiter pada 2.000 perusahaan di Amerika Serikat (AS) menemukan, 45 persen perusahaan menghilangkan persyaratan gelar untuk beberapa posisi.

Saat ini, 42 persen perusahaan secara eksplisit menggunakan metrik terkait ketrampilan untuk mencari kandidat.

Kepala ekonom ZipRecruiter Julia Pollak mengatakan, belum ditemukan alasan pasti perusahaan lebih mengutamakan perekrutan berbasis ketrampilan tersebut.

Baca juga: 5 Tips Tetap Profesional Saat Mencari Pekerjaan Baru

"Apakah itu penurunan pendaftaran perguruan tinggi pasca-pandemi, meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi biaya kuliah, atau berlanjutnya penderitaan akibat ketatnya pasar tenaga kerja. Apa pun penyebabnya, tren ini mendapatkan momentumnya,” kata dia, dikutip dari CNBC, Selasa (24/10/2023).

Studi Harvard Business Review dan The Burning Glass Institute pada 2022 menemukan, ketika perusahaan tidak lagi memerlukan persyaratan gelar, maka keterampilan yang dicari jadi lebih spesifik, terutama keterampilan lunak (soft skill).

Tiga keterampilan lunak teratas yang diperlukan dan tidak banyak dimiliki kendidat pencari kerja adalah manajemen waktu, profesionalisme, dan berpikir kritis.

Wakil Presiden Sumber Daya Manusia ZipRecruiter Marissa Morrison mengatakan, perusahaan ingin menemukan karyawan yang bertanggung jawab dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien.

Kesenjangan soft skill menjadi tantangan perekrutan pegawai pasca-pandemi. Hal ini lantaran perusahaan kekurangan staf pada saat pendemi dan adanya kesenjangan generasi di tempat kerja.

Baca juga: Miliki 5 Soft Skill Ini untuk Perkembangan Karier

Berdasarkan laporan Society for Human Resource Management, tempat kerja kini memiliki lebih banyak keragaman usia dibandingkan sebelumnya, dengan generasi baby boomer, Gen X, milenial, dan Gen Z yang bekerja berdampingan.

"Hal ini menimbulkan perselisihan mengenai norma-norma profesional yang berbeda, Pengusaha memiliki persepsi, generasi muda tidak lagi mempelajari soft skill yang penting di perguruan tinggi," jelas Marissa.

Adapun, antara 2021 dan 2022 perusahaan sangat ingin mengisi lowongan dan banyak yang menurunkan standar perekrutan.

Perusahaan lantas mempekerjakan lebih banyak karyawan pemula yang tidak memiliki soft skill penting tersebut.

Saat ini, banyak perusahaan sedang mencoba untuk memperbaiki arah. Caranya, dengan berinvestasi dalam pelatihan soft skill karyawan dan merekrut kandidat yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kinerja tim.

Baca juga: Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji tinggi yang Tingkat Stresnya Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com