Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Investasi, Ini Dampak Finansial dan Sosial Bermain Judi "Online"

Kompas.com - 25/10/2023, 09:42 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang kecanduan bermain judi online semakin banyak dan kondisi ini sangat meresahkan.

Hal tersebut tecermin dari temuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 160 triliun hingga Rp 250 triliun per tahun.

Judi online terbukti tak hanya menghancurkan keuangan seseorang, tetapi juga berpotensi memunculkan bibit kriminalitas.

Baca juga: Cara Mengatasi Kecanduan Judi Online

Ilustrasi judi online.SHUTTERSTOCK/MARKO ALIAKSANDR Ilustrasi judi online.
Perencana keuangaan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan, untuk lepas dari jerat judi online seseorang harus menyadari dampak finansial dan sosial yang akan terjadi ke depan.

"Dampaknya apa ke depan? Apa efek negatif yang akan saya hadapi ketika uang habis untuk berjudi?" ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Ia menjelaskan, judi online bisa membuat seseorang terpaksa menjual barang dan aset keuangannya untuk berjudi atau membayar utang akibat judi.

Belum lagi, judi juga berpotensi menjerumuskan orang pada tindak kriminal misalnya mencuri. Pelaku judi tentu akan mengalami kerugian apalagi ketika terjerat hukum.

Baca juga: Nilai Transaksi Judi Online Tembus Rp 350 Triliun, PNS hingga Buruh Tani Jadi Korban

"Mencuri demi kesenangan berjudi, karena itu bisa dibilang menjadi candu, rasa penasarannya begitu kuat," imbuh dia.

Dari aspek keuangan, kecanduan judi online jelas berdampak buruk. Uang yang digunakan untuk bermain judi berpotensi membuat arus kas kebutuhan sehari-hari terganggu.

Ilustrasi judi online.SHUTTERSTOCK/MCLITTLE STOCK Ilustrasi judi online.

Andy bilang, pada beberapa kasus, kecanduan judi online juga dapat berdampak pada masalah keluarga yang berujung perceraian.

"Dampak judi online harus dipahami. Itu efek yang akan terjadi kalau kesenangan tersebut dilanjutkan," tutur dia.

Baca juga: Ditegur Kominfo, Meta Hapus 1,65 Juta Konten Terkait Judi Online

Lebih lanjut Andy menjelaskan, kegiatan judi bukan merupakan aktivitas investasi. Pasalnya, beberapa masyarakat masih menganggap judi juga dapat masuk investasi.

Investasi seharusnya dapat terukur secara logis dan sistematis. Dalam kaitannya dengan saham, perusahaan terbuka juga memiliki laporan keuangan.

"Kalau judi online itu hanya untung-untungan saja. Jadi saya tidak mengangap itu sebagai investasi," terang dia.

Sebagai informasi, Pusat Pelaporan dan Anaisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan, sebanya 2,76 juta masyarakat Indonesia disebut bermain judi online.

Baca juga: Berantas Judi Online, Kominfo Blokir 425.506 Konten Perjudian

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,19 juta masyarakat merupakan golongan warga berpenghasilan rendah. Kepala Biro Humas PPATK M. Natsir Kongah menjelaskan, jumlah tersebut menggambarkan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil.

"(Nominal taruhan) di bawah Rp 100.000," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Ia merinci, profil masyarakat tersebut melingkupi pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, dan pegawai swasta. Tak hanya masyarakat berpenghasilan rendah, bahkan PNS juga menjadi korban judi online ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com