JAKARTA, KOMPAS.com - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan anak perusahaannya mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7 persen Year-on-Year (YoY) untuk periode triwulan ketiga 2023, sebesar Rp 891 miliar.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan di divisi manufaktur suku cadang. Jumlah aset VKTR juga mencatat pertumbuhan YTD sebesar 66 persen.
Pencapaian ini menghasilkan pertumbuhan YTD dari jumlah aset VKTR, yang kini mencapai Rp 1,7 triliun hingga kuartal III-2023. Kemajuan ini disebabkan oleh peningkatan saldo kas dari Penawaran Umum Perdana.
Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR mengatakan, jumlah liabilitas VKTR mengalami penurunan sebesar 27 persen YTD menjadi Rp 555 miliar terutama akibat penurunan pinjaman jangka pendek.
“Pengendalian pengeluaran yang disiplin di VKTR berdampak positif pada posisi kas bersih untuk periode 9 bulan pertama 2023, sebuah mekanisme yang akan terus diprioritaskan oleh VKTR untuk mengatasi penurunan ekonomi saat ini,” ujar Gilarsi dalam siaran pers, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Pabrik Kendaraan Niaga Listrik VKTR Mulai Beroperasi Tahun Depan
Gilarsi mengungkapkan, VKTR terus mendominasi sektor transportasi bus umum di Indonesia dan dengan bangga telah menyediakan 52 unit bus listrik untuk Transjakarta.
Selama 19 bulan terakhir, bus-bus tersebut telah menempuh jarak 3,6 juta kilometer dan melayani lebih dari 10 juta penumpang, setara dengan pengurangan emisi CO2 lebih dari 4.800 ton. Hal ini menunjukkan dedikasi VKTR terhadap transportasi berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Meskipun permintaan penjualan EV mengalami pelambatan akibat siklus ekonomi jangka pendek yang sedang berlangsung, penerimaan pesanan VKTR tetap kuat. Ini meliputi kombinasi seimbang antara bus dan truk, memenuhi kebutuhan pelanggan B2G (Business-to-Government) dan B2B (Business-to-Business).
“Bus-bus ini akan diproduksi di fasilitas kami di Magelang dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) di masa mendatang, sejalan dengan komitmen VKTR dalam manufaktur lokal,” lanjut dia.
Baca juga: VKTR Gandeng ITB untuk Desain Bus dan Truk Listrik
Gilarsi menambahkan, VKTR tetap teguh dalam komitmen untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan menjadi pelopor dalam pasar kendaraan listrik komersial di Indonesia.
“Selain mempertahankan kepemimpinan kami dalam elektrifikasi transportasi bus publik, kami juga sedang melakukan ekspansi bisnis ke truk tambang listrik,” jelas dia.
“Dalam hal pengeluaran jangka pendek, fokus kami akan sepenuhnya tertuju pada penyelesaian fasilitas CKD di Magelang,” tambahnya.
Bisnis manufaktur suku cadang terus berkembang, didorong oleh permintaan yang kuat dari pelanggan di pasar kendaraan komersial.
Selain itu, transisi dari teknologi kendaraan Euro 2 menjadi Euro 4 memberikan dorongan signifikan bagi bisnis kami, di mana Bakrie Autoparts menjadi salah satu produsen komponen di Indonesia yang sudah memenuhi standar yang diperlukan.
Baca juga: VKTR Mau Bangun Pabrik Perakitan Bus dan Truk Listrik di Magelang
Secara keseluruhan, VKTR menghadapi tantangan jangka pendek yang terkait dengan penundaan sementara pesanan bus dan dampak siklus ekonomi terhadap dinamika ekonomi.
“Prospek jangka panjang terlihat menggembirakan, sebagaimana tercermin dari penerimaan pesanan yang kuat. Investasi dalam fasilitas CKD adalah bukti komitmen kami untuk menyediakan produk-produk yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga memenuhi persyaratan konten lokal,” tegas dia.
Gilarsi menambahkan, untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, pemerintah memberikan penurunan PPN sebesar 10 persen untuk produk EV yang memiliki konten lokal lebih dari 40 persen (TKDN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.