Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Cadangan Gas di RI Besar, Ini Upaya Badak LNG Memonetisasinya

Kompas.com - 01/11/2023, 12:08 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan cadangan gas di Indonesia lebih besar ketimbang temuan cadangan minyak bumi. Dengan demikian, PT Badak LNG selaku perusahaan pengolah gas alam cair (LNG) pun bersiap agar temuan cadangan gas tersebut bisa dimonetisasi.

Shinta Damayanti, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan temuan cadangan berupa gas di RI terus terjadi selama 10 tahun terakhir. Sehingga, ke depan LNG akan semakin besar pemanfaatannya.

"Penemuan eksplorasi bahwa didominasi penemuan dari gas, lebih dari 50 perse penemuan sumur ekspoasi dalam 1 dekade dari gas, 70 perse PoD (Rencana Pengembanga) gas," kata Shinta, mengutip webinar DETalk bertema "Strengthening Indonesia as a Global LNG and LPG Player" yang digelar oleh Dunia Energi, Selasa (31/10/2023).

Teranyar, adanya temuan cadangan gas "raksasa" di Blok North Ganal Kalimantan Timur, yang diperkirakan sebesar 5 triliun cubic feet (tcf). Penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North – 1 menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.

Baca juga: Revitalisasi Tangki LNG, Perta Arun Gas Siap Jadi Leader Energy Hub Asia 2030

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memproyeksi meningkatnya penggunaan gas ke depan, seiring besarnya penemuan cadangan gas.

Pertama, meningkatnya penggunaan gas lantaran tren penggunaan energi yang lebih bersih.

Menurut dia, gas selama ini dianggap jauh lebih rendah emisi dari pada bahan bakar fosil lainnya. Jadi wajar jika fasilitas pengolahan gas yang ada akan sangat diandalkan di masa yang akan datang.

Kedua, potensi hilirisasi. "Pengembangan hilirisasi ke industri-industri yang ke depan itu menjadi industri tulang punggung negara kita adalah industri maju yang membutuhkan gas tidak hanya sebagai energi tapi gas sebagai feedstock," ujar Tutuka.

Mohamad Farouk Riza, Deputy Director Marketing & Business Development PT Badak LNG juga mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan manajemen ke depan kebutuhan energi gas masih meningkat tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri. Untuk itu Badak harus bersiap menyambut peningkatan kebutuhan gas tersebut.

Baca juga: Temuan Cadangan Gas Raksasa di Kaltim Dinilai Dapat Mendorong Investasi Migas di RI

Lantas, apa upaya Badak LNG untuk memonetiasi besarnya temuan cadangan gas tersebut?

Farouk bilang, pihaknya diminta untuk mempersiapkan diri menyambut potensi gas yang saat ini sudah ada di East Kalimantan.

"Dengan adanya temuan gas baru di East Kalimantan tersebut maka Badak menyiapkan reaktivasi kembali 2-3 kilang yang saat ini diistirahatkan. Karena dari 8 train yang kami miliki saat ini kami hanya pelihara 3 train saja," kata Farouk dalam webinar.

Selanjutnya, dengan adanya tambahan pasokan gas nanti maka Badak harus memastikan kilang-kilang yang ada di Bontang ini harus handal untuk bisa beroperasi paling tidak hingga 20 tahun ke depan.

"Kami sudah melakukan assesment dengan peremajaan peralatan kilang," ujarnya.

Baca juga: PGN Gandeng PT Badak NGL Perkuat Bisnis LNG

Kemudian, Badak juga akan melakukan fuel efficeny program untuk meningkatkan produksi LNG. Selain itu manajemen juga telah memutuskan untuk melebarkan bisnis tidak hanya ke pengolahan gas menjadi LNG tapi juga kembangkan bisnis penyimpanan LNG (LNG Storage).

"Kami akan memanfaatkan idle capacity beberapa peralatan kilang misalnya Tanki LNG/LPG, Jetty untuk dimanfaatkan secara komersial dan menjadi lini bisnis baru sebagai international Hub," ungkap Farouk.

Manajemen Badak, lanjut Farouk, telah bergerak dalam mempersiapkan diri untuk peningkatan pemanfaatan infrastruktur di kilang LNG Bontang untuk menginisiasi kerja sama bisnis dengan perusahaan Pertamina Group dan di luar Pertamina Group, serta untuk memanfaatkan Infrastruktur Kilang, baik sebagai offtaker dan atau investor.

Selanjutnya, manajemen juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk menjadikan LNG dan LPG Hub di Bontang sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.

Baca juga: Pasok Gas ke RU IV Cilacap, PGN Gandeng Badak LNG

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com