“Pada kuartal II 2023, risiko perlambatan pertumbuhan global membebani pasar minyak,” kata Weigert.
“Kepemimpinan Arab Saudi memutuskan untuk mengambil sebagian pasokan dari pasar untuk memperhitungkan risiko resesi terhadap permintaan minyak," imbuh dia.
Baca juga: Mentan Lepas Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Arab Saudi
Menghentikan pengurangan produksi secara bertahap akan sangat menentukan kemampuan ekonomi Arab Saudi untuk bangkit kembali, jelas Weigert, dan pemangkasan produksi minyak diperkirakan akan berakhir pada tahun 2025.
"Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi akan tetap lambat sebesar 1,1 persen pada tahun 2024," tutur Weigert.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya