BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Permintaan Terus Meningkat, Tolak Angin Bakal Hadir di 1.000 Outlet Pasar Ritel Modern di Arab Saudi

Kompas.com - 12/08/2023, 11:53 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sheila Respati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk berhasil memasarkan produk andalannya, yakni Tolak Angin, ke ribuan outlet pasar tradisional di Arab Saudi sejak 2019.

Sebagai tindak lanjut ekspansi bisnis, kini Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dengan perusahaan rekanannya, Mizanain, menargetkan Tolak Angin untuk masuk ke 1.000 outlet pasar ritel modern yang tersebar di Arab Saudi.

Komitmen tersebut ditandai dengan kunjungan Direktur Mizanain Abdillah Junaid Bawazeer dan jajarannya ke pabrik Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (10/8/2023).

Irwan mengajak mereka berkeliling pabrik untuk melihat proses produksi Tolak Angin secara langsung. Langkah-langkah produksi, mulai dari peracikan, pengemasan hingga produk siap didistribusikan, disaksikan oleh para tamu dari Arab Saudi tersebut.

Irwan menjelaskan, produk Tolak Angin yang dijual di Arab Saudi sama dengan yang ada di Indonesia. Perbedaannya terletak pada kemasan yang dilengkapi keterangan berbahasa Arab.

Baca juga: Kerja Sama dengan Kemenkop UKM, Sido Muncul Berdayakan Petani Rempah di Jateng

Terkait standar pun, pihaknya mengaku patuh terhadap Food and Drugs Administration (FDA) sebagaimana yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Produknya sama, standar dan tahapan produksinya juga sama. Hal yang beda hanya ada di kemasan. Syarat pendaftaran di Arab Saudi itu ketat sekali. Produk yang dijual di Arab Saudi itu european class standard dan kami bangga sudah lolos dari standar tersebut," jelas dia.

Optimistis dengan target masuk pasar modern

Dalam kesempatan itu, Abdillah Junaid Bawazeer menyebut bahwa penjualan Tolak Angin di Arab Saudi terus meningkat dari tahun ke tahun. Produk itu juga tak hanya dikonsumsi orang Indonesia yang ada di Arab, tapi juga warga lokal.

Abdillah menjelaskan bahwa di Arab Saudi memiliki aturan terkait produk yang tidak boleh bersifat klaim.

Oleh karenanya, sosialisasi atas manfaat produk perlu waktu. Akan tetapi, dengan adanya peningkatan penjualan dari tahun ke tahun membuktikan bahwa produk Tolak Angin diterima masyarakat.

Baca juga: Ajak Puluhan Dokter Saksikan Proses Produksi, Sido Muncul Dorong Pemanfaatan Obat Herbal

“Mungkin sudah ada 1.000-an outlet di pasar tradisional yang menjual Tolak Angin. Pasar tradisional ini adalah pasarnya orang lokal Arab dan warga negara Indonesia (WNI)," lanjut Abdillah.

Dengan perencanaan yang matang, Abdillah optimistis produk Tolak Angin dapat diterima di pasar-pasar modern di Arab Saudi, bahkan mampu berekspansi ke negara Timur Tengah lainnya.

Buyer Arab Saudi rekanan Sido Muncul, Mizainin, berpendapat bahwa ekspansi Tolak Angin ke pasar Timur Tengah sangat memungkinkan. DOK.Kompas.com/Titis Anis Fauziyah Buyer Arab Saudi rekanan Sido Muncul, Mizainin, berpendapat bahwa ekspansi Tolak Angin ke pasar Timur Tengah sangat memungkinkan.

Mengamini hal itu, Irwan menjelaskan bahwa jumlah pengiriman Tolak Angin pada 2023 ke Arab Saudi mengalami kenaikan 140 persen.

“Dalam setahun, ada dua kontainer ukuran 20 feet,” ujar Irwan.

Dengan peningkatan kebutuhan produk di sana, Irwan juga optimistis target memasukkan produk ke 1.000 outlet dapat berhasil.

“Berbeda dengan pasar tradisional yang pendistribusiannya satu per satu. Kalau masuk ke pasar modern, misal dari 1.000 outlet (paling) hanya dimiliki lima orang. Jadi, pendistribusian harusnya lebih mudah,” paparnya.

Baca juga: Berhasil, Sido Muncul Raih Penghargaan Keberlanjutan Lingkungan Industri Farmasi dan Makanan 2023 dari BPOM

Pada awak media, Irwan juga mejelaskan awal pihaknya berhasil berekspansi ke Arab Saudi.

Awalnya, ia melihat Arab Saudi sebagai pangsa pasar potensial terhadap produknya karena ada banyak jemaah haji yang tiap tahun pasti datang ke negara tersebut.

Kala itu, target Sido Muncul adalah jemaah haji asal Asia. Karenanya, pihaknya mencoba memasukkan produk ke pasar-pasar tradisional untuk mengenalkan Tolak Angin di kalangan warga lokal.

"(Saat ini), kami sudah besar di situ (produk dikenal di kalangan jemaah haji). Setelah berhasil di pasar tradisional, sekarang (waktunya) kami masuk ke pasar mainstream, seperti supermarket dan outlet-outlet farmasi yang besar,” jelas perwakilan Tim Bisnis Internasional Sido Muncul, Ricardo Anthony Sopacua.

Mizainin diajak mengunjungi pabrik Sido Muncul di Semarang untuk melihat proses dan standar tinggi pembuatan produk Tolak Angin. DOK. Kompas.com/Titis Anis Fauziyah Mizainin diajak mengunjungi pabrik Sido Muncul di Semarang untuk melihat proses dan standar tinggi pembuatan produk Tolak Angin.

Saat produknya nanti masuk pada outlet farmasi besar, Anthony menambahkan, target pengguna produk Tolak Angin di Arab Saudi bukanlah terbatas orang Indonesia atau Asia lagi, melainkan pasar yang lebih luas.

Baca juga: Wujudkan Komitmen Antidiskriminasi, Sido Muncul Raih Penghargaan K3 Award 2023

Perlu diketahui, ekspansi produk Sido Muncul ke pasar modern di Arab Saudi diyakini pihaknya sebagai akses untuk masuk ke negara Timur Tengah lainnya, seperti Yaman, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Oman.

"Kalau di luar Timur Tengah, produk Sido Muncul sudah dipasarkan ke 15 negara. Misalnya, ke Nigeria, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika, dan Hongkong, " lanjut Irwan.


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com