Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Ekonom: Sesuai Siklus

Kompas.com - 07/11/2023, 11:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada kuartal III disebut telah sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

Dari sisi pengeluaran, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan menjelaskan, perlambatan terjadi hampir di semua komponen.

Beberapa komponen yang tidak melambat adalah konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumahtangga (LNPRT) dan investasi Penanaman Modal Domestik Tetap Bruto (PMDTB).

Adapun, konsumsi rumah tangga di kuartal III-2023 hanya tumbuh 5,06 persen. Jumlah tersebut turun dibandingkan kuartal II-2023 yang tumbuh 5,39 persen.

Baca juga: Tren Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen Terhenti, Ini 4 Penyebabnya Menurut BPS

Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga berkonstribusi besar menahan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Meskipun menurun, Piter bilang, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2023 masih dapat dikatakan baik dan sesuai harapan

"Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini sudah sesuai dengan siklus ekonomi," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Tetap di Kisaran 4,5-5,3 Persen

Biasanya pertumbuhan triwulan III memang lebih rendah dibandingkan triwulan II. Ketika merujuk siklus ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat pada triwulan IV.

Lebhi lanjut Piter menyebut, tantangan besar memang masih ada di triwulan IV-2023 yaitu gejolak global dan kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, perang Israel-Hamas masih belum bisa diperkirakan kapan akan berhenti. Demikian juga dengan kenaikan suku bunga.

"Kedua hal ini akan menahan ekspor impor, dan aliran modal investasi," imbuh dia.

Namun begitu, konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2023 diperkirakan akan kembali naik karena adanya liburan Natal dan Tahun Baru.

"Secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi indonesia masih akan ada diatas 5 persen, atau 5 sampai dengan 5,05 persen," tutup dia.

Baca juga: Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen, Ini Jurus Sri Mulyani


Sebagai informasi, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) bearkhir pada kuartal III-2023 setelah bertahan selama 7 kuartal berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) nasional tumbuh 4,94 persen secara yoy pada kuartal III tahun ini.

Realisasi pertumbuhan itu lebih lambat dibanding dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan.

Meskipun melambat, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menilai, kinerja perekonomian Indonesia masih terjaga di tengah ketidakpastian global.

"Dengan capaian ini ekonomi Indonesia tetap terjaga solid dan tumbuh positif," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com