Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Pangkas Outlook Ekonomi AS Jadi Negatif, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 13/11/2023, 06:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkatan Moody’s Investors Service menurunkan prospek peringkat pemerintah Amerika Serikat menjadi negatif dari stabil.

Penurunan outlook ekonomi AS ini merujuk pada meningkatnya risiko terhadap kekuatan fiskal negara tersebut.

“Dalam konteks suku bunga yang lebih tinggi, tanpa langkah-langkah kebijakan fiskal yang efektif untuk mengurangi pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pendapatan,” kata Moody's dalam laporannya, dikutip dari CNBC, Senin (13/10/2023).

Baca juga: Imbal Hasil Treasury AS Cenderung Datar, Saham-saham Wall Street Rebound

Ilustrasi pemandangan kota New York, Amerika Serikat (AS). PIXABAY/LEONHARD NIEDERWIMMER Ilustrasi pemandangan kota New York, Amerika Serikat (AS).
“Moody’s memperkirakan defisit fiskal AS akan tetap sangat besar, sehingga secara signifikan melemahkan keterjangkauan utang,” imbuh lembaga tersebut.

Selain itu, imbuh Moody's, situasi polarisasi politik yang berkelanjutan juga menjadi faktor penyebab diturunkannya outlook ekonomi AS.

“Polarisasi politik yang berkelanjutan di Kongres AS meningkatkan risiko bahwa pemerintahan berikutnya tidak akan mampu mencapai konsensus mengenai rencana fiskal untuk memperlambat penurunan keterjangkauan utang,” kata lembaga pemeringkat tersebut.

Ketika mempertahankan peringkat AS pada AAA, Moody's memperkirakan AS akan mempertahankan kekuatan ekonominya yang luar biasa.

Baca juga: Bos Bank Sentral AS: Perjalanan Turunkan Inflasi Masih Panjang...

"Kejutan pertumbuhan positif lebih lanjut dalam jangka menengah setidaknya bisa memperlambat penurunan keterjangkauan utang,” kata Moody's. 

“Meskipun pernyataan Moody’s mempertahankan peringkat AAA Amerika Serikat, kami tidak setuju dengan pergeseran ke pandangan negatif,” jelas Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo dalam sebuah pernyataan.

 

Ilustrasi gedung Capitol Hill di AS. PIXABAY/CYTIS Ilustrasi gedung Capitol Hill di AS.

Menurut Adeyemo, perekonomian AS tetap kuat, dan surat utang negara merupakan aset paling aman dan likuid di dunia.

Langkah Moody's untuk memangkas prospek ekonomi AS terjadi ketika Kongres sekali lagi menghadapi ancaman penutupan pemerintah atau shutdown

 

Baca juga: Rhenald Kasali: Buat RI, Dampak Penurunan Ekonomi China Lebih Terasa ketimbang AS

Untuk saat ini, pemerintah masih menerima pendanaan hingga 17 November 2023, namun anggota parlemen di Washington masih berselisih mengenai rancangan undang-undang yang lebih cepat dari tenggat waktu tersebut.

Ketua DPR AS yang baru terpilih Mike Johnson telah mengindikasikan bahwa ia akan merilis rencana pendanaan pemerintah Partai Republik pada Sabtu (10/11/2023). Ini adalah langkah yang akan memberikan waktu bagi para anggota untuk membacanya sebelum pemungutan suara pada hari Selasa (14/11/2023) mengenai rencana tersebut.

Namun rencananya untuk mendanai bagian-bagian tertentu dari pemerintahan hingga 7 Desember, dan bagian-bagian lain hingga 19 Januari 2024, yang dikenal sebagai resolusi lanjutan berjenjang, atau CR, tidak akan berhasil lagi di Gedung Putih dan di Senat yang dikuasai Partai Demokrat.

“Keputusan Moody’s untuk mengubah pandangan AS merupakan konsekuensi lain dari ekstremisme dan disfungsi Partai Republik di Kongres,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Imbal Hasil Treasury AS Turun, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Pada Agustus 2023 lalu, lembaga pemeringkatan Fitch memangkas peringkat default jangka panjang penerbit mata uang asing AS menjadi AA+ dari AAA, dengan alasan perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan, serta terkikisnya tata kelola dan meningkatnya beban utang.

Perseteruan di Washington juga menjadi isu.

“Perselisihan politik yang berulang mengenai batas utang dan resolusi pada menit-menit terakhir telah mengikis kepercayaan terhadap pengelolaan fiskal,” jelas Fitch saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com