Hal tersebut, lanjut Rizal, merupakan dampak El Nino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, hingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat.
Baca juga: Bersama Politeknik AUP, Kementerian KP Evaluasi Penanaman Mangrove di Banten
Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur ataupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, Ditjenbun Kementan selaku (Penjabat) Pj Upsus Padi dan Jagung Provinsi Sulut berkolaborasi dengan sejumlah pihak.
Sejumlah pihak yang dimaksud, mulai dari pemerintah daerah (pemda) beserta musyawarah pimpinan daerah (Muspida), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado M Sofyan AP menyampaikan bahwa saat ini, harga jagung sangat memberikan keuntungan bagi petani karena dipatok Rp 6.700 per kg dengan potensi produksi 8 ton per ha.
Adapun pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memanfaatkan Traktor Roda 4 (TR 4), yang telah disediakan oleh Kementan.
Baca juga: Kementan Percepat Masa Tanam untuk Kembangkan Hilirisasi Perkebunan
“Kami akan mendukung penuh pelaksanaan UPSUS peningkatan produksi padi dan jagung di Sulut,” imbuh Sofyan.
Wali Kota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado Atto R Bulo menyampaikan, pelaksanaan program tersebut juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga produktivitas dan pendapatan petani juga lebih meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien.
“Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi. Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi,” ucapnya.
Atto mengatakan, target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 ha pada 2023 menjadi 1.000 ha pada 2024.
Baca juga: Bolehkah Minum Kopi di Siang Hari? Berikut Penjelasannya…
Pada kesempatan tersebut, Ditjenbun memberikan bantuan secara simbolis kepada dinas kabupaten atau kota yang membidangi perkebunan berupa benih tanaman kopi, kelapa, vanili, pala, serta pupuk organik dan nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK).
Selain itu, diserahkan pula secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 ha yang akan dibagikan kepada 122 kelompok tani (poktan) Kota Manado. Penyerahan ini diwakili oleh Poktan Kalisapun, Perintis II, Belimbing kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.