Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi CBF, Strategi Baru PLN Jaga Pasokan Batu Bara Kalori Tinggi ke PLTU

Kompas.com - 19/11/2023, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi fasilitas pencampuran batu bara atau Coal Blending Facility (CBF) jadi strategi anyar PT PLN melalui anak usahanya, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) untuk menjaga pasokan batu bara ke PLTU. Startegi anyar ini masuk dalam tahap uji coba.

Menurut Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan, strategi ini dilakukan untuk menjaga pasokan batu bara untuk PLTU yang butuh batu bara berkalori tinggi. Sementara saat ini, batu bara berkalori tinggi sulit didapatkan.

Jika uji coba berhasil, ke depannya produk CBF PLN EPI bisa jadi bisnis baru bagi perusahaan dan anak perusahaan, yakni PT PLN Batubara Niaga (PLN BBN).

Baca juga: PLN EPI Pastikan Stok Energi Primer Pembangkit Jawa-Bali Aman, demi Sukseskan Piala Dunia U17

Fasilitas pencampuran batu bara PLN EPI sendiri dikelola di Cilegon, Banten, dengan kapasitas 30.000-40.000 ton sekali mencampur. Di fasilitas ini, PLN BBN bekerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera.

"Fasilitas pencampuran batu bara ini akan menjadi bisnis baru PLN EPI dan anak usaha untuk menciptakan produk batu bara yang sesuai permintaan pasar," kata Mamit di Jakarta, Jumat (17/11/2023), dikutip dari Antaranews.

Hasil uji Sucofindo atas teknologi CBF ini, kata Mamit, menunjukkan teknologi ini paling strategis menjamin pasokan batu bara ke PLTU serta membuat operasional pembangkit jadi lebih efisien.

Baca juga: PLN Energi Primer Pastikan Stok Bahan Bakar Pembangkit Listrik Terjamin

Uji coba produk CBF didistribusikan ke PLTU Jawa 7. Dalam uji coba tersebut, batu bara berkalori tinggi (HRC) 5.800 dicampur dengan batu bara berkalori rendah (LRC) 3.800.

Hasil uji selain menunjukkan dampak signifikan ke PLTU Jawa 7, juga menunjukkan pengiriman hanya butuh waktu 8 jam sehingga ada efisiensi yang diperoleh hingga mencapai Rp 27 miliar karena harganya lebih murah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com