Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Ungkap Modus Penyelewengan BBM Subsidi, "Helicopter Mode" hingga Pemalsuan Dokumen

Kompas.com - 22/11/2023, 12:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan berbagai jenis modus penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni solar dan Pertalite. Jenis modusnya beragam mulai dari mode helikopter, illegal unloading, hingga mode pemalsuan dokumen.

Penyelewengan ini tentunya merugikan negara dan masyarakat yang berhak menikmati BBM subsidi karena penyalurannya menjadi tidak tepat sasaran.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menuturkan, pada modus mode helikopter, pelaku melakukan pengisian BBM subsidi berulang kali menggunakan kendaraan yang sama atau dalam jumlah yang besar sekaligus.

Baca juga: Pertamina Denda 400 SPBU Rp 14,8 Miliar karena Penyalahgunaan BBM Subsidi

Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM).PIXABAY/IADE-MICHOKO Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM).

Modus mode helikopter umumnya dilakukan menggunakan truk, mobil pribadi, motor pribadi, truk tronton dan bus pariwisata. Adapun penyelewengan BBM subsidi dengan memanfatkan bus pariwisata merupakan modus terbaru.

"Saat ini yang merupakan satu modus terbaru adalah dengan menggunakan bus pariwisata," ujar Riva dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023).

Secara rinci, pada mode helikopter, salah satu modusnya dilakukan pelaku dengan memodifikasi kendaraannya sehingga bisa terdapat 'tangki' yang cukup besar di dalam kendaraan untuk bisa menampung lebih banyak BBM subsidi.

Pada kendaraan jenis motor, umumnya dimodifikasi untuk mampu mengangkut banyak jeriken yang berisikan BBM subsidi secara sekaligus.

Baca juga: Inflasi AS Mereda berkat Turunnya Harga BBM

Modus lain pada mode helikopter yakni pelaku menggandakan QR Code pembelian BBM subsidi dan pelat nomor kendaraan. Modus ini umumnya dilakukan dengan memanfaatkan kendaraan truk, mobil pribadi, serta bus pariwisata atau tronton.

"Pengisian yang dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan kendaraan yang sama tapi menggunakan plat nomor dan juga QR code yang berbeda. Jadi memang ada pemalsuan atau penggandaan yang dilakukan," ungkap Riva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com