"Dengan dinamika sekarang, peluang defisit kita lebih rendah 2,3 persen memang terlihat semakin nyata. Sehingga ini menjadi modal bagi APBN kita untuk tetap bisa berfungsi sebagai shock absorber," tuturnya.
Optimisme pemerintah terhadap kinerja kas negara juga terefleksikan dari adanya penyesuaian postur APBN 2023. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2023, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap pagu APBN tahun ini.
Melalui aturan tersebut, pemerintah mengerek target penerimaan perpajakan sebesar 4,58 persen menjadi Rp 2.118,34 triliun. Kemudian, pemerintah juga memangkas target pembiayaan anggaran sebesar 39,50 persen menjadi Rp 421,21 triliun.
Baca juga: BEI: Emiten BUMN dan Anak Usahanya Berkontribusi Rp 33 Triliun ke APBN
"Di perkembangan sisi penerimaan APBN kita pun ini realtif lebih baik dibandingkan APBN yang kita sudah siapkan," ucap Febrio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.