KOMPAS.com - Pemerintah telah menjalankan pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia melalui program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sejak 2017. Hingga saat ini, sebanyak 503 penyalur BBM Satu Harga telah dibangun.
Kebijakan tersebut bertujuan mendekatkan masyarakat dengan infrastruktur BBM yang merupakan kebutuhan dasar kehidupan sehari-hari.
Program BBM Satu Harga juga mendorong geliat perekonomian wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T). Oleh karenanya, pelaksanaan BBM Satu Harga Harus tepat sasaran.
Terkait hal itu, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra berharap, putra daerah dapat berpartisipasi aktif mendorong pembangunan BBM Satu Harga.
“Kami mendorong supaya putra daerah berpartisipasi dalam melakukan investasi pembangunan penyalur BBM Satu Harga. Kalau sekarang kami lihat, hampir semua putra daerah yang melakukan investasi untuk membangun wilayahnya,” ujarnya.
Baca juga: Resmikan 26 Penyalur BBM Satu Harga di Sorong, BPH Migas: Harga Sama Seperti di Jakarta
Dia mengatakan itu dalam Peresmian 11 penyalur BBM Satu Harga Cluster Nusa Tenggara yang dipusatkan di SPBU 5685806, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2023).
Pria yang kerap dipanggil Tiko itu mengatakan, dukungan investasi untuk membangun wilayah 3T akan mendorong perekonomian di daerah.
Sebab, masyarakat mendapatkan haknya dalam memanfaatkan BBM bersubsidi, baik pertalite maupun solar.
Selain itu, geliat perekonomian di wilayah 3T akan tumbuh sebagaimana kota besar lainnya di Indonesia.
“Dengan pendirian BBM Satu harga di daerah 3T di NTT ini kami ingin perekonomian mulai digerakkan dari wilayah 3T,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (25/11/2023).
Terlebih, daerah 3T di NTT yang menghasilkan produk, seperti vanili, cengkeh, kacang mete, kacang-kacangan, dan ikan dapat dibawa ke kota-kota besar yang ada di Bali, Lombok, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan wilayah lain.
“Melalui ketersediaan BBM subsidi, kegiatan ekonomi dapat didukung dengan baik, serta transportasi masyarakat juga berjalan bagus,” jelasnya.
Tiko juga mengatakan, distribusi hasil bumi dan perikanan dapat dibawa keluar daerah 3T sehingga perekonomian akan bergulir dan tumbuh.
“Itulah yang diharapkan kami semua bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya di daerah-daerah, seperti Jawa, tetapi juga di wilayah 3T,” terangnya.
Lebih lanjut, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman program BBM Satu Harga bertujuan mendekatkan masyarakat dengan infrastruktur BBM yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Pantau Kinerja SPBU di Sorong, Kepala BPH Migas: Pelayanan Sudah Hati-hati, tapi Administrasi Kurang