Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HCML Kembangkan 2 Lapangan Gas Baru, Mulai Berproduksi 2026 dan 2027

Kompas.com - 28/11/2023, 14:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky CNOOC Madura Limited (HCML) tengah mengembangkan dua lapangan baru, yaitu Lapangan MDK dan Lapangan MBF.

Adapun untuk Lapangan MDK dijadwalkan mulai berproduksi atau onstream pada 2026 sedangkan Lapangan MBF mulai onstream pada 2027.

VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengatakan, HCML saat ini memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC.

Dengan tiga lapangan utama ini produksi puncak sales gas HCML saat ini sebesar 250 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hal ini membuat operator dari Wilayah Kerja (WK) Madura Strait ini menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Oleh karenanya, dengan bertambahnya dua lapangan baru ini diharapkan tidak hanya akan membuat produksi HCML meningkat tetapi juga menjadi lebih terintegrasi untuk kegiatan produksi yang lebih masif.

Baca juga: HCML Didorong Tingkatkan Produksi Gas hingga 500 Juta Standar Kaki Kubik Per Hari

Penambahan lapangan produksi gas baru ini juga mengukuhkan komitmen perusahaan untuk tetap menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur khususnya dan Indonesia ke depannya.

"Kami berharap melalui 3 lapangan yang ada saat ini dapat mendorong pertumbuhan berbagai industri di Jawa Timur dalam menyerap potensi suplai gas dari HCML. Seperti kita ketahui dalam beberapa waktu mendatang akan ada beberapa pengembangan industri di Jawa Timur," ujarnya di Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).

Dia mengungkapkan, seluruh gas yang diproduksi oleh HCML digunakan untuk mendukung kebutuhan pupuk, listrik dan industri domestik. Hal ini sejalan dengan kebijakan SKK Migas dalam mengutamakan kebutuhan energi dalam negeri.

Dia pun merincikan, ketiga lapangan produksi gas yang dimiliki HCML saat ini.

Produksi Lapangan BD didukung oleh 3 fasilitas utama yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform/WHP), Gas Metering Station (GMS) yang terletak di kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO).

Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga condensate, sehingga membutuhkan pengolahan yang cukup kompleks. FPSO Karapan Armada Sterling III adalah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit. 

Dari FPSO, sales gas yang sudah memenuhi spesifikasi akan di alirkan ke GMS melalui pipa gas bawah laut sepanjang kurang lebih 53 Km. Total kapasitas produksi dari lapangan ini sekitar 120 MMSCFD dan 8.000 BCPD (barel kondensat per hari).

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi, PGN Jalin Sinergi dengan EMCL, HCML, Petronas, dan PEP

 


Berdasarkan data per 31 Oktober 2023, saat ini lapangan BD mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6,000 barel kondensat per hari.

Lapangan 2M (MBH dan MDA) memiliki konfigurasi dua fasilitas anjungan lepas pantai (Anjungan MBH dan MDA) dengan satu fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) dengan kapasitas produksi gas sebesar 127 MMSCFD dan kapasitas sales gas sebesar 120 MMSCFD.

Fasilitas FPU sendiri memiliki kapasitas produksi sebesar 175 MMSCFD dan diharapkan akan menampung gas dari pengembangan lapangan lainnya dikemudian hari (MDK dan MBF).

"Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30 persen dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur," tuturnya.

Baca juga: Temuan Cadangan Gas Raksasa di Kaltim Dinilai Dapat Mendorong Investasi Migas di RI

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com