Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teori Joseph Schumpeter, Prinsip, dan Pihak yang Mempengaruhi

Kompas.com - 02/12/2023, 00:29 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bagi para ekonom, sosok Joseph Schumpeter bisa dibilang sudah tak asing lagi di telinga. Ia adalah seorang ekonom sekaligus wirausahawan yang banyak mencetuskan teori ekonomi.

Salah satu teori yang paling terkenal adalah soal pertumbuhan ekonomi. Menurut Schumpeter pihak yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).

Mengutip Investopedia, teori Joseph Schumpeter menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para wirausahawan atau pengusaha.

Misalnya saja, kemajuan teknologi yang berkembang saat ini juga sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan.

Kewirausahaan membuka banyak peluang baru maupun memperluas usaha yang sudah ada. Semakin banyak peluang dan usaha baru yang tercipta, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen: Optimisme atau Keharusan?

Pada dasarnya, teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter adalah pertumbuhan ekonomi bakal semakin meningkat bila kewirausahaan semakin tumbuh di masyarakat.

Teori Joseph Schumpeter

Teori Joseph Schumpeter dikenal dengan creative destruction (penghancuran kreatif), artinya adalah pembongkaran praktik-praktik lama demi membuka jalan bagi inovasi dan dipandang sebagai kekuatan pendorong kapitalisme.

Schumpeter membuat teori kehancuran kreatif sebagai inovasi dalam proses manufaktur yang meningkatkan produktivitas, menggambarkannya sebagai "proses mutasi industri yang terus-menerus merevolusi struktur ekonomi dari dalam, tanpa henti menghancurkan sistem ekonomi" yang lama, terus-menerus menciptakan yang baru.

Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan dari wirausahawan yang inovatif.

Baca juga: Peran Bank Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada dasarnya, teori Joseph Schumpeter mengasumsikan bahwa pengaturan dan asumsi yang sudah lama ada harus dihancurkan untuk membebaskan sumber daya dan energi yang akan digunakan untuk inovasi.

Bagi Schumpeter, pembangunan ekonomi merupakan hasil alami dari kekuatan internal pasar dan diciptakan oleh peluang untuk mencari keuntungan.

Teori teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter memperlakukan ekonomi sebagai proses organik dan dinamis.

Hal ini sangat kontras dengan model matematika statis dari ilmu ekonomi tradisional Cambridge. Keseimbangan tidak lagi menjadi tujuan akhir dari proses pasar.

Sebaliknya, banyak dinamika yang berfluktuasi yang terus-menerus dibentuk kembali atau digantikan oleh inovasi dan persaingan.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Prinsip teori Schumpeter

1. Inovasi

Creative destruction melibatkan pengenalan ide baru, produk, dan teknologi baru yang menggantikan ide, produk, dan teknologi yang sudah ada.

Inovasi adalah kekuatan pendorong kehancuran kreatif. Tanpa inovasi, kehancuran kreatif tidak akan ada dan tanpa inovator, tidak akan ada agen perubahan yang dapat mewujudkan kehancuran kreatif.

2. Persaingan

Proses creative destruction dalam teori Schumpeter melibatkan persaingan ketat antara teknologi atau produk lama dan baru.

Produk atau teknologi baru harus terbukti lebih baik dan efisien dibandingkan produk atau teknologi lama untuk menggantikannya. Oleh karena itu, creative destruction biasanya sangat terkait dengan persaingan dan keunggulan kompetitif.

Perusahaan biasanya berusaha menemukan cara terbaik untuk melakukan sesuatu dan sering kali bersedia secara kreatif menghancurkan apa yang telah mereka lakukan di masa lalu untuk menemukan solusi jangka panjang yang lebih baik.

3. Kewirausahaan

Kewirausahaan juga penting dalam proses penghancuran kreatif. Para wirausahawan yang mengembangkan produk dan teknologi baru serta mendisrupsi pasar yang sudah ada adalah agen penghancur kreatif.

Mereka bertanggung jawab mengawasi manajemen perubahan, mendidik staf internal dan konsumen tentang bagaimana perubahan ini akan berdampak pada mereka.

4. Modal

Terakhir, prinsip utama teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter adalah modal. Melakukan perubahan inovasi yang radikal dan menyeluruh sering kali membutuhkan biaya yang besar, dan perusahaan harus siap mengambil risiko finansial untuk melakukan perubahan ini.

Seringkali, perusahaan akan menggunakan investasi modal ventura untuk membantu mendanai penghancuran kreatif.

Kesimpulannya, menurut Schumpeter pihak yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan dari wirausahawan atau pengusaha itu sendiri.

Karena menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan dari proses creative destruction tersebut.

Menurut Schumpeter pihak yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pengusaha. Ini sesuai dengan teori Joseph Schumpeter atau teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter penghancuran kreatif.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Menurut Schumpeter pihak yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pengusaha. Ini sesuai dengan teori Joseph Schumpeter atau teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter penghancuran kreatif.

Baca juga: Minat Wisata Meningkat, Sektor Pariwisata Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com