Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ungkap Alasan Minyakita Dijual Rp 15.000 ke Atas

Kompas.com - 02/12/2023, 12:41 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak goreng kemasan Minyakita tembus di atas Rp 15.000 per liter. Angka itu melebihi Harga Eceren Tertingi (HET) yan ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.000 per liter. 

Habib, salah satu pedagang di Pasar Slipi, Jakarta membanderol harga Minyakita di tokonya sebesar Rp 15.500 per liter. Habib mengaku dia menaikkan harga minyak goreng itu lantaran harga dari grosirannya saja sudah naik yang sebelumnya Rp 120.000 sampai Rp 130.000 per lusin menjadi Rp 145.000-an.

“ Kalau dulu belinya Rp 120.000 jual Rp 14.000 itu masih untung. Lah kalau sekarang jual Rp 14.000 sementara harga beli dari grosirnya Rp 145.000-an yah enggak untung dong,” ujar Habib saat ditemui Kompas.com di Pasar Slipi, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Pedagang di Pasar Senen Jual Minyakita Rp 15.000 Per Liter

Hal ini juga diamini oleh Dian yang tokonya tak jauh dari Habib. Dia menjual Minyakita di harga Rp 15.000 per liter.

Adapun penyebabnya juga serupa, lantaran harga Minyakita yang dibeli dari eceren pertama Rp 140.000-an per lusin.

Meskipun ada kenaikan, menurut dia, masyarakat masih mau membeli minyak goreng itu.

"Masih-masih ada kok yang beli, bukan sengaja kita naikan tapi yah di sana naik, masak enggak punya untung,” jelas Dian. 

Baca juga: Kemendag Berencana Naikkan Harga Minyakita Jadi Rp 15.000 Per Liter

Ihwal kenaikan harga Minyakita itu pun Kementerian Perdagangan tak menampik bahwa harga Minyakita di hampir semua daerah sudah kompak naik khususnya di pasar.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengungkapkan alasannya mengapa harga Minyakita dijual di atas HET lantaran  adanya perkembangan inflasi dan tidak membeli Minyakita di agen resminya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com