"Kalau dia bangkrut, yang kena PHK ya orang Indonesia. Jadi kita melihatnya boikot itu langkah politik. Karena secara ekonomi itu nyakitin kita," jelas dia.
Di sisi lain, Pieter tidak menolak langkah boikot sebagai upaya mendukung Palestina. Namun tentunya langkah boikot dapat dilakukan dengan mengurangi dampak negatif dari aksi tersebut.
"Bagaimana boikot ini harus dilakukan? Tentu dengan mengurangi dampak negatifnya. Karena dampak negaifnya itu di depan mata. Pemerintah harus tegas memberikan arahan produk apa yang diboikot? Kenapa, dan seperti apa memboikotnya? " ungkap Pieter.
Baca juga: Marak Aksi Boikot Produk Pro Israel, YLKI: Itu Hak Konsumen
"Boikot itu kan imbauan, bukan paksaan. Jadi kalau kita melakukan boikot, ada yang belanja (produk yang diboikot) tidak boleh kita marahi, karena sifatnya anjuran saja," tegas Pieter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.