PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan, termasuk kawasan industri hijau yang dikembangkan oleh PT Indonesia Strategis Industri (ISI).
Salah satu perusahaan yang akan beroperasi di kawasan industri tersebut yakni PT Green Amoniak Indonesia. Selain listrik dari PLTA, amoniak ini juga akan memanfaatkan air sebagai bahan baku penganti gas.
Presiden Direktur Green Amoniak Indonesia Hari Supriyadi mengatakan, pihaknya berencana membangun dua pabrik di kawasan ISI dengan kebutuhan daya listrik sekitar 600 MW.
Kedua pabrik yang akan dibangun tersebut amonia dan hidrogen. Saat ini yang sudah siap untuk digarap yakni pabrik amonia dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun.
Amonia yang saat ini penggunannya juga sebagai bahan bakar tersebut akan diekspor ke sejumlah negara di antaranya Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: Telan Dana Rp 40 Triliun, PLTA Mentarang Induk Ditargetkan Beroperasi pada 2030
"Kami sangat berharap proyek PLTA Kayan Cascade ini segera selesai. Kalau ini sudah pasti, kami baru bangun pabrik. Kami akan menyelaraskan pembangunan pabrik sesuai dengan pembangunan PLTA ini," ungkap Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.