Inflasi yang Disebabkan oleh Bertambahnya Permintaan Masyarakat Disebut?

KOMPAS.com - Ada beberapa penyebab inflasi. Inflasi yang disebabkan oleh bertambahnya permintaan masyarakat disebut demand pull inflation.

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), demand pull inflation atau tekanan dari sisi permintaan terjadi ketika inflasi disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan atau meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya.

Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga.

Baca juga: 9 Penyebab Inflasi yang Paling Sering Terjadi di Indonesia

Berikut adalah cara di mana peningkatan permintaan dapat menyebabkan inflasi:

1. Overheating ekonomi

Jika permintaan tumbuh secara cepat dan melebihi kapasitas produksi yang ada, perusahaan mungkin kesulitan untuk memenuhi pesanan. Ini dapat mengakibatkan kenaikan harga sebagai respons terhadap keterbatasan pasokan.

2. Kenaikan harga barang dan jasa

Peningkatan permintaan yang signifikan dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa karena produsen dan pengecer merasa dapat menetapkan harga lebih tinggi, mengingat tingginya permintaan.

3. Upah dan biaya produksi

Permintaan yang tinggi dapat mendorong kenaikan upah dan biaya produksi, karena perusahaan mungkin harus bersaing untuk mendapatkan pekerja dan sumber daya yang dibutuhkan.

4. Siklus harga dan upah

Peningkatan upah dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi, yang kemudian dapat diteruskan kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga. Kenaikan harga ini dapat mendorong tuntutan upah lebih lanjut, menciptakan siklus kenaikan harga dan upah.

5. Spiral inflasi

Peningkatan harga dapat menciptakan ekspektasi inflasi di kalangan konsumen dan produsen. Jika orang berharap bahwa harga akan terus meningkat, mereka mungkin lebih cenderung untuk membeli barang dan jasa sekarang, yang dapat memperkuat spiral inflasi.

6. Kenaikan permintaan agregat