Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal 2023, Badan Pangan Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

Kompas.com - 12/12/2023, 18:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan stok pangan strategis bagi masyarakat tercukupi dan aman jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Arief mengatakan pihaknya berfokus pada ketersediaan stok dan harga pangan menjelang Nataru tahun ini.

“Meskipun ini rutinitas setiap tahun, tapi persiapan yang matang tetap ditekankan oleh beliau. Terkait pangan, Bapak Presiden menggarisbawahi pada kelancaran penyaluran pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok serta stabilitas harga pangan di daerah,” ujar Arief dalam siaran persnya, Selasa (12/12/2023).

Baca juga: Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Lebih lanjut Arief mengatakan, per 11 Desember, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa stok pangan strategis yang ada di BUMN antara lain beras yang dikelola Perum Bulog ada 1,4 juta ton dan ID FOOD ada 2.260 ton.

Untuk jagung stok yang ada di Bulog ada 15.000 ton dan kedelai ada 0,58 ton. Stok bawang merah dan bawang putih yang ada di Bulog masing-masing terdapat 0,85 ton dan 11,88 ton. Sementara cabai terdapat stok di Bulog 15,59 ton.

Selain itu, CPP daging sapi dikelola di Bulog sebanyak 42,29 ton dan ID FOOD 1.270 ton. Sementara daging kerbau di Bulog ada sebanyak 46.000 ton.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Selanjutnya stok daging ayam di Bulog ada 11,55 ton dan ID FOOD kelola 89,5 ton. Kemudian telur ayam ada di Bulog sebanyak 93,35 ton. Lalu gula pasir 5.000 ton ada di Bulog dan 8.000 ton di ID FOOD.

Sedangkan soal minyak goreng, Bulog kelola stok 4.169 kilo liter dan ID FOOD 597 kilo liter. Terakhir beragam jenis ikan dikelola oleh ID FOOD sebanyak 968,9 ton.

Bapanas akan membantu mobilisasi pangan antardaerah melalui Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Ini agar dapat mengimbangi daerah yang punya stok berlebih dengan daerah yang stok defisit atau mengalami lonjakan harga," ungkap Arief.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Secara rinci, mobilisasi pangan yang telah dilaksanakan Bapanas melalui skema FDP antara lain jagung yang telah mencapai 1,17 juta kilogram (kg).

Selanjutnya kedelai 645.000 kg, beras 181.000 kg, bawang goreng 158.000 kg, minyak goreng 137.000 kg, gula 7900 kg, telur ayam ras 73.000 kg, tepung terigu 4480 kg, daging ayam ras 30.000 kg, cabai merah keriting 16.000 ribu kg, dan cabai rawit merah 5.000 kg.

Stok pangan kita secara nasional aman dan cukup. Akan tetapi momentum Nataru yang merupakan peak season akan berdampak pada peningkatan harga pangan. Masyarakat dipersilahkan untuk selalu berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah akan bahu membahu memastikan ketersediaan stok ada bagi masyarakat,” kata Arief.

Baca juga: Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Untuk diketahui, sebagai komitmen Bapanas mendukung penguatan ketersediaan stok pasca produksi, sejak 2022 berbagai prasarana dan sarana logistik pangan telah ditempatkan ke berbagai daerah sentra produsen dan konsumen.

Terkini pada Desember ini, 11 unit telah diserahkan oleh Bapanas kepada 10 pelaku usaha pangan. Dengan ini total 30 unit prasarana dan sarana telah ditempatkan dalam bentuk cold storage, reefer container, air blast freezer, dan heat pump dryer.

Baca juga: Harga Pangan di Akhir Pekan: Beras, Telur Ayam, Cabai, hingga Gula Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com