Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bendungan Pertama PLTA Kayan Ditarget Mulai 2024

Kompas.com - 12/12/2023, 16:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Tanjungselor, Kalimantan Utara terus berproses. Targetnya pembangunan bendungan pertama bisa dimulai pada 2024.

Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energi (KHE) Khaerony mengatakan, PLTA Kayan Cascade akan memanfaatkan area sepanjang aliran Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Nantinya akan ada 5 bendungan yang akan menyokong kerja PLTA Kayan Cascade. Adapun masing-masing bendungan akan memiliki 5 sampai 6 unit turbin.

Baca juga: Ada Proyek PLTA Baru, Arkora Hydro Targetkan Produksi Energinya Naik 29,9 Persen pada 2024

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).SHUTTERSTOCK/BORJA PD Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
"KHE menargetkan konstruksi pembangunan bendungan pertama mulai pada tahun depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).

Lebih lanjut, Khaerony bilang, saat ini proyek PLTA Kayan Cascade telah memasuki tahap pembangunan diversion channel (saluran pengalihan) yang dilakukan melalui peledakan. Targetnya, tahap ini bisa rampung di 2024.

"Sekarang kami berkonsentrasi di diversion channel supaya paling tidak tahun depan itu sudah selesai dan kami bisa mengalihkan sungai untuk melakukan konstruksi bendungan Kayan," kata dia.

Menurutnya, progres total pembangunan PLTA Kayan Cascade per Agustus 2023 sudah mencapai 27 persen. Selain terus dipantau pemerintah, proyek ini pun diawasi oleh konsultan yakni PT Indra Karya (Persero).

Baca juga: Vale Indonesia Bangun PLTA di Pabrik Sorowako untuk Tekan Emisi Karbon dan Biaya Operasional

"Pastinya sekarang (progres pembangunannya) ada perubahan cukup drastis," imbuh Khaerony.

Saat pembangunannya rampung, PLTA Kayan Cascade akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 megawatt (MW). Total investasi proyek ini akan mencapai 17,8 miliar dollar AS yang dikerjakan KHE bersama perusahaan energi asal Jepang, Sumitomo Corporation.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com