Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimbas Protes Konflik Israel-Hamas, Penjualan Starbucks Lesu di Akhir Tahun

Kompas.com - 22/12/2023, 05:25 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Jaringan gerai kopi Starbucks disebut menghadapi penjualan yang melemah di masa liburan akhir tahun. Hal ini karena adanya gelombang protes yang menyerang perusahaan dalam kaitannya dengan konflik Israel-Hamas.

Chief Executive Officer (CEO) Starbucks Laxman Narasimhan mengungkapkan, orang yang memprotes dan mengganggu gerainya akibat perang Israel-Hamas telah disesatkan oleh informasi palsu yang tersebar secara online.

Kabar tersebut terkait dengan posisi Starbucks dalam konflik itu.

Baca juga: Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Ilustrasi kopi starbucks.SHUTTERSTOCK/KPPWC Ilustrasi kopi starbucks.

“Kami melihat para pengunjuk rasa dipengaruhi oleh representasi keliru di media sosial tentang apa yang kami perjuangkan,” kata Narasimhan dalam sebuah surat kepada karyawan, dikutip dari CNN, Jumat (22/12/2023).

Banyak gerai Starbucks di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara yang menjadi sasaran protes hingga mengalami vandalisme.

Surat tersebut merupakan upaya untuk mengurai posisi Starbucks dalam kontroversi terkait perang Israel-Hamas.

Di sisi lain, Starbucks juga berusaha menjauhkan diri dari posisi pro-Palestina yang diambil oleh serikat pekerja Starbucks Workers United.

Baca juga: Starbucks Bantah Donasikan Keuntungan untuk Israel

Hal itu juga yang telah membuat marah beberapa pendukung pro-Israel.

Pada saat bersamaan, Starbucks menghadapi penjualan yang lemah dalam masa liburan. Beberapa analis pasar saham mengungkapkan, saham Starbucks mengalami penurunan terpanjang dalam sejarah.

Ilustrasi gerai kopi Starbucks. PEXELS/DOM J Ilustrasi gerai kopi Starbucks.
Saham Starbucks terus melandai selama 12 hari dan baru berakhir awal bulan ini.

Tak hanya itu, Starbucks juga menghadapi tekanan serikat pekerja mengenai gaji dan kondisi kerja serta tuduhan taktik anti serikat pekerja yang ilegal.

Baca juga: Starbucks Klarifikasi Rumor Alirkan Duit Keuntungannya ke Israel

Starbucks mengatakan, beberapa protes terkait perang di Gaza diakibatkan langsung oleh komentar serikat pekerja.

Sebagai catatan, lebih dari 350 dari sekitar 9.300 toko milik perusahaan di Amerika Serikat merupakan anggota serikat pekerja.

“Kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan ini, dan tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United dan anggotanya,” kata Starbucks dalam sebuah postingan.

“Perkataan dan tindakan Workers United adalah milik mereka, dan mereka sendiri,” imbuh postingan tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com